Cuaca Panas Terik Sumbar Diperkirakan Bertahan hingga Awal Maret

Cuaca panas terik terjadi di Sumbar.

oleh Novia Harlina diperbarui 22 Feb 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 22:00 WIB
Sumbar dilanda cuaca panas dan terik. Liputan6.com/ Novia Harlina)
Sumbar dilanda cuaca panas dan terik. Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Cuaca panas dan terik melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat satu bulan terakhir. Kondisi tersebut diperkirakan masih bertahan hingga awal Maret 2021.

Kondisi cuaca ini disebabkan oleh adanya pola angin monsun Asia, di mana massa udara basah yang seharusnya terdapat di wilayah Sumbar, bergerak ke arah tenggara-selatan Indonesia.

"Saat ini kami mencatat suhu di Kota Padang mencapai 33,2 derajat Celsius dan kelembapan udara 54 persen," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Yudha Nugraha kepada Liputan6.com, Senin (22/2/2021).

Selain adanya pola angin monsun Asia, kondisi cuaca panas di Sumbar juga disebabkan oleh sistem tekanan rendah di bagian selatan Indonesia dan perairan Hindia.

Jadi intensitas hujan didaerah Jawa, Bali, dan Sumatera bagian selatan, dan sekitarnya cukup tinggi, berbanding terbalik dengan Sumbar yang dilanda cuaca panas.

Yudha menyebut hujan berpotensi baru turun pada awal hingga pertengahan Maret 2021, hingga saat itu cuaca panas dan terik diperkirakan masih terjadi di sebagian besar wilayah Sumbar.

"Kondisi cuaca saat ini masih tergolong normal, meski ketika berada di luar rumah terasa cukup terik dan kering," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat ada menjaga kesehatan dan minum air putih lebih banyak agar terhindar dari dehidrasi.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan, untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan, sehingga pihak terkait dapat melakukan upaya lebih cepat jika karhutla terjadi.

"Kami imbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar karena berpotensi memperluas lahan yang terbakar sehingga sulit dikendalikan, serta tak membuang putung rokok sembarangan," Yudha menambahkan.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya