10 Hal Menakjubkan tentang Asinnya Air Laut

Apa yang terjadi jika saja air laut berubah rasanya menjadi tawar?

oleh Elvina Yollanda diperbarui 23 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi laut, air laut
Ilustrasi laut, air laut. Kredit: Julian Hacker via Pixabay

Liputan6.com, Padang - Sempatkah terbesit dalam pikiran kita tentang seluk beluk air laut yang asin? Sebenarnya ini adalah salah satu proses dari pembentukan bumi hingga menjadi seperti sekarang.

Alhasil, terciptalah keseimbangan alam yang ada saat ini, semua kebutuhan sudah ada di alam dan saling berhubungan satu sama lain.

Namun, apakah kamu pernah mengira apa yang akan terjadi jika air laut berubah menjadi tawar? Ya, pastinya sumber air akan sangat melimpah ruah dan manusia bakal mendapat banyak keuntungan.

Namun nyatanya, dugaan tersebut salah besar. Jika hal itu terjadi malah kehancuran yang akan datang. Air asin secara literasinya adalah zat yang amat banyak di permukaan bumi dan sungguh merupakan zat yang sangat penting untuk planet ini. 

Berikut adalah ilustrasi tentang fakta-fakta terkait air laut dan perkiraan jika air laut yang asin itu berubah rasa menjadi tawar. Untuk pemahaman lebih lanjut, ini 10 hal menakjubkan terkait air laut.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Air Laut Mengandung Garam Berlimpah

Bila kita mau menguras laut dan menyaring garam yang terdapat di dalamnya, bisa saja tingginya akan menutupi seluruh permukaan bumi.

Bahkan, gedung dengan 25 lantai pun, masih akan tertutup oleh garam dari laut ini. Namun, kabar baiknya, garam tetap di samudra dan sama sekali tidak mengalami mengalami evaporasi.

Air Asin Tidak Beku Saat Musim Dingin

Air biasa lebih mudah membeku dari pada air garam, itulah mengapa air laut tidak pernah beku. Jadi, bayangkan bila air laut menjadi tawar, hingga musim dingin akan menjadi sebuah bongkahan es.

Dengan jumlah es sebanyak itu, jelas akan menjadi masalah ketika es tersebut mencair. Terjadinya perubahan jumlah air dari es ke bentuk air lagi nantinya bisa menyebabkan tsunami raksasa yang akan amat membahayakan segala makhluk hidup di bumi, tentunya bagi manusia.

Lalu pertanyaannya, bagaimana es di kutub utara dan selatan? Bongkahan es raksasa ini sama sekali tidak mengandung garam, karena garamnya telah memisah ke laut di sekitar kutub tersebut.

Kecepatan Evaporasi di Laut Sangat Tinggi

Diketahui garam juga berguna dalam proses evaporasi. Pengendapan garam pada saat evaporasi terjadi sehingga akan menghambat proses ini berjalan sedikit lama.

Namun, ketika tidak ada garam, maka penguapan akan sangat cepat hingga berpengaruh terhadap keadaan cuaca. Intensitas hujan hingga banjir dan badai akan terjadi lebih banyak dari biasa.

 

Apa yang Terjadi Pada Biota Laut Jika Laut Tidak Asin?

Jelas, seluruh biota laut akan mati. Dengan didahului kematian biota-biota kecil seperti plankton akan menjadi reaksi berantai mematikan dalam ekosistem bahari laut, menuju kematian hewan sel satu hingga makhluk sebesar Orca akan mati bahkan punah.

Begitu pula dengan keadaan terumbu karang serta tanaman-tanaman laut lainnya. Kemudian, ekosistem laut akan digantikan oleh makhluk-makhluk yang hidup di air tawar. Namun, siapkah kita dengan tergantikannya pula puncak rantai makanan?

 

Akan Ada Istilah Raja Nyamuk Jika Laut Tanpa Garam

Perkembangbiakan nyamuk tidak akan terkendali jika lautan sebesar itu menjadi tawar, maka andai saja hewan seperti nyamuk berkembang biak di sana, akan menjadi sebuah mimpi buruk yang mengerikan.

Dengan jumlah jentik-jentik yang amat banyak akan leluasa untuk berkembang. Dengan adanya air laut yang asin saja, nyamuk masih menjadi masalah apalagi tidak ada.

Hasilnya, nyamuk akan mendominasi dan jelas manusia lagi dan makhluk lain yang akan menjadi korban. Populasi yang tidak dapat dikendalikan membuat keseimbangan alam tidak dapat dijaga.

Apalagi nyamuk-nyamuk seperti malaria dan demam berdarah. Kita patut bersyukur akan hal ini.

Air Asin Laut Pembawa Sinyal Listrik bagi Kehidupan

Air asin dibuat ketika sebuah padatan garam, seperti garam tablet atau sodium klorida NaCl, ditambahkan ke air dan memecahkan diri menjadi partikel yang bergerak bebas bernama ion.

Ada banyak sekali jenis air asin, tergantung pada jenis ion yang ada. Ion-ion tersebut bertindak layaknya balon yang digosokkan pada rambut kita.

Merekalah pembawa muatan listrik yang nantinya akan memungkinkan air asin mengantarkan listrik. Tubuh kita menggunakan air asin untuk mengirim sinyal listrik yang membuat jantung berdetak dan otak berpikir.

Untuk melakukan hal ini, tubuh memiliki molekul-molekul khusus yang disebut pompa ion yang bergerak di sekitar ion tersebut. Banyak penyakit timbul saat pompa ion ini tidak berfungsi.

Pompa tersebut juga penting saat ion-ion membawa sinyal berkerja sama dengan zat kimia otak bernama Neurontransmiter.

Misalnya, mengganti sodium dengan kerabat unsur terdekatnya pada tabel periodik juga memberikan pengobatan untuk penyakit bipolar dalam kasus litium atau bahan suntik yang mematikan dalam kasus potasium.

Air Asin Layaknya Ban Berjalan untuk Bumi

Seperti yang sudah dikenal dalam film The Day After Tomorrow, Eropa dan Amerika Utara tetaplah hangat akibat pengaruh Gulf Stream, layaknya arus besar air hangat yang mengalir ke utara dari daerah tropis.

Gulf Stream adalah sebuah aliran besar air ke utara yang berasal dari daerah tropis. Hal ini sangat didorong oleh perubahan rasa asin di air laut.

Saat es di kutub menjadi membeku pada musim dingin, air laut di sekitarnya akan menjadi lebih asin. Air asin lebih berat sehingga tenggelam ke dasar laut, mengaduk samudera dan menggerakkan arus ini dalam bumi.

Ketika perubahan iklim mencairkan puncak es, arus ini mungkin terganggu. Ini akan mengganggu aliran panas dan nutrisi di seluruh dunia dengan cara perputaran yang amat rumit.

Hisap Karbon Dioksida dari Udara

Untuk mencegah efek terburuk dari perubahan iklim,tentu perlu pengekstraan karbon dioksida (COâ‚‚) dari udara dan menyimpannya dalam sebuah wadah skala besar.

Lautan saat ini siap melakukan hal itu, laut telah memindahkan lebih dari seperempat total COâ‚‚ yang dimasukkan manusia ke udara.

COâ‚‚ bereaksi dengan air untuk membentuk ion-ion yang akan meningkatkan keasaman laut. Hal ini adalah sebuah masalah besar untuk hewan-hewan yang hidup di dalam laut dan hanya menguntungkan manusia.

Secara sengaja mengekspos volume besar air ke air berisi ion-ion potasium (serupa dengan air asin) dapat secara efektif menangkap COâ‚‚ dengan sangat hemat dalam segi biaya.

Hal ini dapat dilakukan di mana pun, murah dan ada tempat tertentu untuk menyimpan COâ‚‚.

Pembuatan Baterai dengan Air Laut

Pembuatan baterai yang menggunakan air garam dapat memecahkan masalah penyimpanan energi. Turbin angin dan panel surya sangat efektif dalam menangkap energi.

Namun, untuk mengatasi perubahan iklim tentu kita perlu cara terbaru dan lebih murah untuk melakukannya. Itulah baterai ion litium, teknologi yang paling umum digunakan, menggunakan ion-ion litium yang dilarutkan dalam cairan untuk membawa listrik bolak-balik pada tiap kutub baterai antara terminal positif dan negatifnya.

Cairan yang saat ini digunakan mahal, memperlambat pengisian baterai, dan dapat terbakar. Penggantian cairan ini dengan air garam adalah sebuah kunci utama dari riset baterai yang pernah ada, dengan mengharapkan benefit pada biaya murah dan aman.

Tipe-tipe baterai tersebut juga lebih mudah memproduksinya, yang juga penting untuk menjawab meningkatnya permintaan baterai.

Laut Tak Terprediksi

Seabad yang lalu pemahaman air asin telah diakui, beberapa pikiran pemenang Nobel yang terbaik di bidang sains telah bekerja untuk hal ini.

Mereka masih membuat kemajuan menarik pada pertanyaan ini hingga pada hari ini, sebagian melalui penggunaan superkomputer dan mekanika kuantum yang kuat untuk menyimulasikan bagaimana air garam berperilaku.

Sayangnya, kemampuan kita untuk memprediksi sifat air asin masih perlu jalan penelitian yang panjang. Misalnya, air yang sangat asin dapat membuat larutan jenuh yang dapat digunakan untuk membuat penghangat tangan, ini masih belum terbantahkan hingga sekarang bukan?

Jika jenis larutan ini dibiarkan cukup lama maka secara spontan akan membentuk padatan garam, tapi prediksi teoritis saat ini masih terlalu cepat. Besarnya kesalahan perhitungan ini memberi tahu kita bahwa kita kehilangan sesuatu yang mungkin saja vital.

Studi tentang air garam sederhana adalah studi kurang menarik dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti studi soal lubang hitam atau penyembuhan kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa riset air asin kurang penting.

Pada hakikatnya, pemahaman tentang air asin sangat penting untuk memahami tubuh kita sendiri dan planet bumi ini. Itu bahkan bisa menjadi kunci untuk menyelamatkan semua makhluk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya