Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi di Kabupaten Bengkalis dan sudah berlangsung satu pekan lebih. Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru pada Senin pagi, 15 Maret 2021, di sana ada 118 titik panas indikasi karhutla.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Hadi Penandio menyebut kebakaran lahan di Bengkalis terjadi di dua desa yaitu Kelemantan dan Teluk Lancar. Meski beda desa, kebakaran di sana masih bersebelahan.
Advertisement
Baca Juga
"Itu di Kecamatan Pulau Bengkalis dan Bantan, satu hamparan titik apinya," kata Hadi, Senin siang.
Hadi menyebut Bengkalis menjadi fokus Satgas Karhutla Riau, khususnya satgas darat bersama BPBD setempat karena sudah seminggu lebih terbakar. Pemadaman di sana juga melibatkan helikopter.
"Sudah beberapa kali water bombing oleh helikopter membantu tim darat," kata Hadi.
Hadi belum menerima laporan berapa luasan terbakar di dua desa itu. Dia menyebut satgas darat dibantu satgas udara fokus memadamkan api agar tidak makin luas.
Kondisi di desa itu membuat api sulit dikendalikan. Selain akses sulit, tiupan angin dan ketersediaan air menjadi kendala dalam pemadaman.
"Kemudian itu kan pulau, tiupan anginnya kencang," ucap Hadi.
Simak video pilihan berikut ini:
Titik Api Baru Pelalawan
Selain Bengkalis, Hadi menyebut pemadaman juga difokuskan di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Di lokasi ada sejumlah titik api baru sehingga harus diantisipasi agar tidak meluas.
"Tim sudah berusaha maksimal semoga cepat padam," Hari berharap.
Selain pemadaman manual, Hadi menyebut Riau juga mengupayakan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. Awan-awan potensial menjadi titik semaian.
"Sudah sepekan dilakukan TMC, satgas udara yang membuat pertimbangan di mana saja titik awan yang akan disemai," ucap Hadi.
Hadi menyebut karhutla di Riau sejak awal Januari hingga pertengahan Maret ini sudah meludeskan 700 hektare lebih lahan. Jumlah itu berpotensi bertambah karena kebakaran lahan terus terjadi.
"Itu secara umum, data luasannya nanti divalidasi lagi berdasarkan laporan BPBD kabupaten dan kota," terang Hadi.
Sebelumnya, BMKG Pekanbaru mendeteksi peningkatan titik panas indikasi karhutla di Pulau Sumatra, khususnya Riau. BMKG menyebut ada 183 titik panas di mana Riau terdapat 169 titik.
"Kemudian Jambi dan Lampung masing-masing 4 titik, Sumatra Selatan serta Sumatra Utara masing-masing 2 titik, lalu Bengkulu dan Kepulauan masing-masing 1 titik," kata petugas BMKG Putri Santy dalam keterangan tertulisnya.
Khususnya untuk Riau, Kabupaten Bengkalis berada di paling atas dengan 118 titik panas, berikutnya Kabupaten Pelalawan 34 titik, Kepulauan Meranti 16 titik, dan Kota Dumai 1 titik.
Advertisement