Liputan6.com, Jakarta - Sungguh malang nasib remaja putri 14 tahun warga Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, ini. Dia menjadi korban pencabulan 9 orang pria. Usai mendapat laporan, polisi gerak cepat langsung meringkus dan menangkap ke-9 orang bejat itu. Mirisnya, dari 9 orang pelaku, 5 di antaranya terbilang masih anak-anak.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain baju warna kuning dan celana biru. Untuk penyelidikan lebih lanjut, 9 orang pelaku itu kini dijebloskan ke tahanan Polres Tanjungbarat.
Akibat perbuatannya, mereka diganjar Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintahan pengganti undang undang RI Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang - undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Advertisement
Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Polisi yang Dinyatakan Hilang saat Tsunami 2004 Ditemukan di RSJ Aceh
Usai ramai di media sosial, berita soal Asep, anggota polisi di Aceh yang ditemukan di RSJ setelah lama dinyatakan hilang bahkan meninggal karena bencana tsunami 2004, Satuan Brimob Polda Lampung akan menerbangkan keluarga Ajun Brigadir Polisi (Apbrip) Asep ke Aceh.
Sebelumnya, rekan Asep menduga menemukan Asep di Rumah Sakit Jiwa di Banda Aceh setelah lama menghilang karena tsunami. Bahkan Asep sudah dinyatakan anumerta setelah hilang tersapu tsunami di Aceh pada 2004 lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pihak Satbrimob Polda Lampung sudah berkoordinasi dengan keluarga Apbrip Asep yang berada di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung. Dan akan segera membawa mereka ke Aceh. Terhadap Asep akan dilakukan pemeriksaan DNA untuk memastikan kebenaran kabar yang telah viral.
Â
Â
Advertisement
Pimpinan KKB Papua Ikrar Setia kepada NKRI
Noak Orarei, salah satu pimpinan KKB di wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, dikabarkan menyerahkan diri dan menyatakan ‘Saya NKRI Saya Indonesia’ pada Rabu (17/3/2021).
Noak awalnya sempat ragu karena mengkhawatirkan dirinya bakal memperoleh perlakuan tidak mengenakkan dari aparat keamanan. Kepala Polres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi, menjamin dirinya tetap aman menjadi bagian Indonesia yang utuh.
Noak menyerahkan diri dan berikrar setia terhadap NKRI bersama ibu, istri, dan keluarganya. Dari tangan Noak, aparat menyita dua senjata api rakitan dengan 15 butir amunisi, seragam loreng, dan bendera Bintang Kejora. Noak berharap Papua tetap damai, dan meminta teman-temannya yang lain mengikuti jejaknya.