Permintaan Khusus Gubernur Koster Demi Pemulihan Wisata Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster meminta pemerintah pusat lebih memperhatikan Bali untuk pemulihan ekonominya paska pandemi Covid-19.

oleh Dewi Divianta diperbarui 11 Apr 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 19:00 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster (baju biru kacamata)
Gubernur Bali, Wayan Koster (baju biru kacamata) (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster meminta pemerintah pusat memberikan kebijakan spesifik dan spasial dalam upaya pemulihan ekonomi Bali pascapandemi Covid-19, khususnya pada sektor pariwisata.

"Sebagai destinasi wisata dunia, pelaku pariwisata Bali paling besar terdampak pascapandemi Covid-19. Untuk itu saya kira akan bijak jika pemerintah pusat dan DPR ada kebijakan spesifik untuk Bali," kata Koster saat temu Stakeholders di Avurpa Kempinski Bali, Nusa Dua, Jumat (9/4/2021).

Ia berharap semua pemangku kebijakan di pemerintah pusat jangan melupakan Bali. Koster menyebut pemerintah jangan serasa 'habis manis sepah dibuang' di saat Bali tengah melakukan pemulihan ekonomi.

"Jangan serasa 'habis manis sepah dibuang' dalam menangani dampak-dampak pandemi kalau situasi normal, besar sekali kontribusi Bali untuk devisa dari sektor pariwisata. Namun sekarang stuck, dengan kontraksi ekonomi yang mungkin paling parah sepanjang sejarah," ucap dia. 

Menurutnya, pelaku pariwisata di Bali dalam kondisi sangat berat, banyak yang di PHK, dirumahkan, tidak mampu bayar gaji, bahkan ada yang tidak operasional.

"Saya bersyukur masyarakat Bali pelaku wisata masih sabar, tapi kita tidak tahu sampai kapan ini berlangsung," ujarnya. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bali Andalan Devisa Sektor Pariwisata

Gubernur Koster menjelaskan, pada tahun 2019 lalu, sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara (Wisman) datang ke Bali yang setara 39 persen dari jumlah total wisman nasional. Angka tersebut juga berarti jumlah devisa sebesar 29 persen dari total devisa sektor pariwisata Indonesia.

"Belum lagi untuk wisdom (wisatawan domestik, red), di mana ada 10,5 juta orang datang ke Bali. Jadi ekonomi sangat tergantung pariwisata, dan jika normal pertumbuhan ekonomi kita selalu di atas rata-rata nasional," ucapnya.

Koster menginginkan pelaku pariwisata Bali dan sektor ikutannya diberikan kebijakan fiskal spesifik, yang secara khusus mampu menyelamatkan pilar perekonomian Bali.

"Saya apresiasi kinerja Pusat dan DPR untuk pemulihan ekonomi Bali. Secara spesifik kami usulkan untuk mengucurkan modal kerja kepada sektor-sektor yang terdampak parah dari Covid-19, yakni pariwisata, perhotelan, dan restoran. Pinjaman lunak dengan bunga ringan. Saya yakin, tahun 2023 saat kondisi membaik, mereka (pelaku wisata) akan memenuhi kewajibannya, karena rata-rata mereka ini orang baik, sangat taat pajak," kata Gubernur Koster.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya