Liputan6.com, Purbalingga - Kabar kematian pendaki Gunung Slamet tersiar di berbagai akun media sosial, Senin sore (24/5/2021). Sumardi, pria 47 tahun asal Dusun Bojong RT 01 RW 01, Desa Giyati, Kecamatan Camdimulyo, Kabupaten Magelang meninggal terserang hipotermia ketika berada di pos 5 jalur pendakian Slamet via Bambangan, Desa Siwarak, Karangreja, Purbalingga.
Sumardi mendaki bersama Azizul Bahtiar Wibowo (16) yang juga warga Magelang. Mereka mendaftar di Basecamp Bambangan, Sabtu (22/5/2021) pukul 20.30 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat registrasi, pendaki tersebut telah membawa syarat surat keterangan sehat dari dokter.
"Mereka juga mendapat edukasi dari petugas basecamp terkait persyaratan pendakian sesuai SOP," kata Sugito, Junior Manager Bisnis KPH Banyumas Timur.
Pada hari itu juga, mereka memulai pendakian. Di Pos 5, Aziz, rekan korban, menawarkan mendirikan tenda untuk istirahat.
"Aziz menceritakan pada saat perjalanan Sumardi tidak mau nge-camp di Pos 5," ujar dia.
Korban menghendaki perjalan diteruskan ke Pos 6. Dalam perjalanan dari Pos 5 menuju Pos 6, korban pingsan. Ia selanjutnya ditolong oleh rombongan pendaki lain dan dibawa turun ke Pos 5.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Meninggal dalam Perjalanan ke Pos 5
Sesampainya di Pos 5, korban diistirahatkan untuk mendapakan pertolongan lebih lanjut. Tapi ketika sesama pendaki memeriksa kondisi korban, ternyata ia sudah meninggal. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke base camp.
Pada Senin (24/5/2021) pukul 05.24 WIB Basecamp Bambangan menerima laporan kejadian itu melalui SMS dari pendaki rombongan Ciamis. Selanjutnya petugas basecamp Bambangan berkordinasi dengan pimpinan Perhutani, Polsek Karangreja, dan Koramail Karangreja.
Mereka selanjutnya memberangkatkan tim evakuasi SAR Gunung Slamet beserta Samarantu Rescue. Pukul 15.03 WIB tim evakuasi sampai di Basecamp Bambangan.
"Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk keperluan identifikasi tim Inafis Polres Purbalingga," tuturnya.
Hasil identifikasi menyatakan korban meninggal karena mengalami hipothermia. Tim Inafis juga tidak menemukan tanda-tanda unsur kekerasan.
Selanjutnya tim SAR menyerahkan jenazah kepada keluarga. Kepala Desa Giyanti mewakili keluarga menerima jenazah korban.
Advertisement