Saat Anak-Anak SMK Turun Tangan Bantu UMKM Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19

Anak-anak SMK di Sidoarjo turun tangan membantu perencanaan usaha UMKM agar lebih berdaya di tengah pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2021, 15:26 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 15:26 WIB
Siswa SMK bantu UMKM
Siswa SMK Islam Tanwirul Afkar membuatkan banner, branding, packaging, publikasi dan lainnya untuk usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Sidoarjo - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan terobosan dan transformasi pendidikan melalui program Merdeka Belajar. Program ini dilakukan untuk menciptakan SDM unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan.

Kepala SMK Islam Tanwirul Afkar Rowy Santoso menyebut, pihaknya telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar dengan menggandeng industri serta membantu UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah dengan melakukan Uji Kompetensi Kejuruan pada Program Studi Desain Komunikasi Visual.

"Para siswa kami langsung diterjunkan ke lapangan untuk membantu UMKM yang sedang berjuang di tengah pandemi. Mulai dari membuatkan banner, branding mereka, packaging, publikasi dan lainnya itu dikerjakan oleh anak-anak dan itu menjadi tugas yang dinilai sekolah," ujarnya.

Menurutnya dengan program tersebut, SMKI Tanwirul Afkar bisa menggunakannya sebagai instrumen ujian sambil menggandeng industri dan mitra lainnya. Sebelumnya, pihak sekolah juga sudah menggandeng PT Bima Digital Indonesia untuk istrumen ujian yang nanti hasil dari output yang dihasilkan siswa-siswi akan menjadi bahan penilaian.

"Intinya itu, instumen ini kami gunakan untuk membantu UMKM di sekitar lingkungan sekolah dan Sidoarjo pada umumnya," katanya.

Dengan jumlah siswa lulusan tahun ini sebanyak 24 orang, maka setiap UKK tersebut memiliki dokumentasi video yang dipublikasi melalui akun Instagram sekolah dengan total 24 episode. Yang jelas, untuk program ini semua UMKM yang dibantu tidak dikenakan biaya sama sekali dan sudah ditanggung oleh pihak sekolah. Diharapkan terobosan ini mampu meningkatkan omset UMKM dan menggeliatkan aktivitas ekonomi di lingkungan sekolah.

"Kami ingin sinergikan antara output siswa kami dengan industri maupun UMKM. Makanya program ini sangat penting untuk mengukur kemampuan siswa sekaligus membantu pelaku UMKM bertumbuh," kata Rowy menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya