Jamu, Jamu.. Produsen Jamu di Bali Malah Bisa Ekspor Usai Terpukul Pandemi

Produsen jamu di Bali berinovasi di masa pandemi sampai menembus pasar luar negeri.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 17 Jul 2021, 18:44 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 18:30 WIB
Jamu
Ilustrasi jamu. (Foto: pixabay)

Liputan6.com, Denpasar - Hermien Sri Rejeki harus berpikir keras mencari inovasi. Pesanan jamu cair kreasinya mendadak terhenti. Sejak pandemi Covid-19 melanda tahun lalu, perekonomian terpukul. Jamu cair dengan brand Sehat Segar Herbal Drink miliknya pun tak terbeli.

Pandemi membuat perekonomian nasional lesu, terutama Bali. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada sektor pariwisata yang jadi andalan Bali.

Pelaku usaha yang bersinggungan dengan dunia pariwisata terpukul. Tak ada sumber penghasilan, ujung-ujungnya menurunkan daya beli. Dampaknya pun berantai ke pelaku usaha lain.

“Kami salah satunya, produksi jamu cair terhenti,” kata Hermien, di Bali, Jumat (16/07/2021).

Kondisi ini tidak membuat perempuan kelahiran Solo ini menyerah. Dia tidak rela kalau usaha yang sudah digelutinya selama sepuluh tahun itu harus berhenti beroperasi.

“Saya nggak bisa diam saja, harus segara cari cara supaya usaha nggak gulung tikar,” katanya.

Terpikir olehnya untuk lebih menggiatkan promosi varian jamu bubuk ke pasar yang lebih luas. Pertimbangannya, jamu bubuk lebih awet, mudah dibawa, bisa dijadikan buah tangan sehingga memungkinkan untuk dijual ke pasar yang lebih luas.

Gayung bersambut. Melalui dukungan dari Kementerian Perdagangan, varian bubuk Sehat Segar Herbal Drink berhasil menembus pasar internasional melalui perusahaan Archipelago. Mereka menjual produk jamu bubuk ini ke marketplace Amazon Kanada dan Amerika Desember tahun lalu.

Delapan varian jamu bubuk di antaranya Bali Ginger Powder, Bali Turmeric Powder, Serbuk Cabe Puyang, Serbuk Sirih Temu Kunci, Serbuk Temulawak, Serbuk Jahe Merah, Sebuk Sari Jahe, Serbuk Kunir Putih.

Dua inovasi terbaru ada Permen Jahe dan Permen Kencur. Produk tersebut merupakan hasil racikan Hermien sendiri. Bahan bakunya pun dibeli dari hasil bumi Kelompok Wanita Tani Sekar Tunjung dari Desa Sulangai Plaga.

“Walaupun saya belum pernah pergi ke luar negeri, tapi lebih dari 500 bungkus jamu saya sudah lintas negara,” katanya.

Rekanan Sehat Segar Herbal Drink berada di kawasan Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, dan Denpasar. Di antaranya adalah Hotel Inaya Putri Bali, Movenpick, Ayodya, Grand Inna Kuta, Four Point. Ada juga Supermarket Tiara Dewata dan Tiara Gatsu, kafe di daerah kerobokan, dan Secret Garden, Tabanan.

Hermien berpesan pelaku usaha kecil dan menengah harus jeli di masa pandemi ini, mulai melihat suatu kondisi dari beragam sisi. Pikiran yang terbuka akan mendorong kreatifitas dan mendatangkan ide-ide baru.

Mina Megawati, penulis di Bali

Saksikan Video Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya