Gerakan Jaga Alam dan Air, Jaga Kehidupan

Dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya alam dan air, Kodim 1603/Sikka mengajak seluruh masyarakat yang berada di Kabupaten Sikka untuk mencintai alam melalui Gerakan Jaga Alam dan Air (Gejala).

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 08 Agu 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 06:00 WIB
Kegiatan launching gerakan jaga alam dan air (Gejala) yang ditandai dengan Pengerjaan Pompa Hidram Tahap ke III  di Dusun Wolowona Desa Wolowona Kecamatan Paga Kabupaten Sikkan, NTT. (Liputan6.com/Dionisius Wilibrdus)
Kegiatan launching gerakan jaga alam dan air (Gejala) yang ditandai dengan Pengerjaan Pompa Hidram Tahap ke III di Dusun Wolowona Desa Wolowona Kecamatan Paga Kabupaten Sikkan, NTT. (Liputan6.com/Dionisius Wilibrdus)

Liputan6.com, Sikka - Dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya alam dan air, Kodim 1603/Sikka mengajak seluruh masyarakat yang berada di Kabupaten Sikka untuk mencintai alam melalui Gerakan Jaga Alam dan Air (Gejala).

Gerakan cinta alam dan air ini sebagai bentuk menjaga ekosistem demi masa depan dan keberlangsungan hidup.

Ajakan tersebut dikemas dalam kegiatan launching gerakan jaga alam dan air (Gejala) yang ditandai dengan Pengerjaan Pompa Hidram Tahap ke III di Dusun Wolowona Desa Wolowona Kecamatan Paga Kabupaten Sikkan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/7/2021).

Pantauan Liputan6.com, launching tersebut disaksikan langsung oleh Pangdam IX/Udayana melalui komunikasi video (Vicom) dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Hadir pada acara launching pengerjaan pompa hidram Tahap ke III melalui vicom antara lain, Dandim 1603/Sikka Letkol Inf Muhammad Jafar, Danramil 1603-03/Paga Letda Inf Nyoman Minggu Diana, Tokoh Masyarakat, Dinas Kehutanan dan Personel Koramil 1603-03/Paga.

“Kami berharap Pompa Hidram ini betul-betul dijaga dan dirawat sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, kami mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan melalui Gejala,” ujarnya Letkol Inf Muhammad Jafar, Jumat (8/8/2021).

Menurut dia, untuk menjaga agar air ini tetap ada, maka warga harus menanam pohon sehingga alam dan lingkungan tetap terjaga. Sehingga pada musim kemarau seperti saat ini debit air tetap ada. Sarena tanpa pohon air dalan tanah akan cepat kering.

“Jangan lagi kita menebang atau membakar hutan, sebab dengan menebang atau membakar hutan akan berdapak pada kekeringan dan struktur air dalam tanahpun akan hilang, maka kita tidak akan mendapatkan air untuk di konsumsi sehari-hari,” sebutnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

Akses Air Lebih Mudah

Jafar menegaskan sebagai makhluk hidup manusia perlu menjaga kelestarian alam ini. Apabila kita tidak menjaganya maka alam tidak akan memberikan apapun kepada kita bahkan hal-hal buruk akan terjadi kepada kita.

Menurutnya, apabila manusia berbuat baik kepada alam, maka alam akan berbuat baik kepada manusia. Kalau manusia merusak alam, alam tidak akan memberikan apa-apa.

“Kita tebang pohon, maka kita akan diberikan kekeringan dan ketika musim hujan kita akan diberikan banjir oleh alam,” ungkapnya.

“Kami pada awalnya sangat kesusahan air dan untuk mensiasati itu kami menggunakan bambu untuk mengalirkan air dari mata air ke desa,” ucap dia.

Adapun bantuan pemerintah, yaitu menggunakan pipa air namun penggunaan pipa air hanya menjangkau 100 meter, sehingga sebagian desa tidak memperoleh air secara merata. Masyarakatpun akhirnya harus turun untuk mengambil air di tempat yang rendah dengan medan yang cukup terjal.

Dengan adanya bantuan ini kami mengharapkan air ini dapat mengalir hingga ke kampung. Masyarakat bekerja bersama dengan anggota TNI dari Kodim 1603/Sikka dari awal pembangunan fondasi hingga sekarang pompa hidram beroperasi.

"Kami sangat mengucapkan terimakasih kepada anggota TNI yang sudah berinisiatif membantu membangun desa kami, ungkap Primus Wedo, tokoh masyarakat setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya