TokoMall Jadi Ruang Kreasi Baru Para Seniman di Tengah Pandemi Covid-19

Letak keunikan karya seni ada pada kelangkaan dari karya yang dijual oleh sang artis atau seniman sehingga memiliki nilai jual

oleh Panji Prayitno diperbarui 08 Agu 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 15:00 WIB
Toko Mall Jadi Ruang Kreasi Baru Para Seniman di Tengah Pandemi Covid-19
TokoMall salah satu media digital di Indonesia yang menampung kreator seni mengeksplorasi karyanya di ruang digital tanpa khawatir adanya praktek duplikasi karya. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Pandemi Covid-19 tak hanya menciptakan peluang di sektor ekonomi kecil. Sektor kepemilikan aset digital juga menjadi peluang bahkan populer di kalangan investstor.

Dinamakan Non-fungible Token (NFT), model baru transaksi aset secara digital dengan memanfaatkan blockchain. NFT bukanlah alat transaksi dan hanya berperan sebagai aset tunggal yang tidak bisa diduplikasi.

“NFT dapat diartikan sebagai sertifikat kepemilikan dari sebuah aset digital. Sementara aset digital yang dimaksud bisa sangat beragam seperti foto, video, musik, gif, png, dan lain-lain,” papar CEO DeBio Network, NFT Curator Unique One Network, dan Co-Founder Asosiasi Block chain Indonesia, Pandu Sastrowardoyo dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (7/8/2021).

Dia mengatakan, NFT mulai hadir sejak tahun 2014. Popularitas NFT meroket sejak digital artist bernama Mike Wink Lemann atau lebih dikenal dengan Beep Lemen menjual karya NFT dengan rekor termahal di balai lelang Christie's dengan nilai US$69.3 juta pada Maret lalu.

Pandu menjelaskan, letak keunikan karya seni ada pada essence of rarity atau kelangkaan dari karya yang dijual oleh sang artis atau seniman. Sehingga kolektor seni rela mengeluarkan jutaan dolar AS untuk mengoleksi sebuah karya seni melalui balai lelang ternama.

“Kelangkaan dalam digital art ada pada titik di mana artis atau kreator melakukan minting karyanya dalam platform NFT. Di titik itulah kepemilikan tidak bisa diduplikasi karena tercatat di blockchain. Hal ini yang menjadi kekuatan NFT dan membuat karya tersebut memiliki nilai kelangkaan,” jelas Pandu.

Sementara itu, Chief Strategy Officer Tokocrypto Chung Ying Lai mengaku akan meluncurkan platform NFT lokal. Sejalan dengan pengembangan utilitas dari TKO Token.

Dia mengklaim, Tokocrypto sebagai salah satu pedagang aset kripto nomor 1 di Indonesia. Platform yang dioperasikannya itu akan mengakomodir karya seni masyarakat lokal di Indonesia dalam perangkat digital.

“Platform NFT marketplace kami bernama TokoMall tinggal akses website mall.tokoscape.com," ujar dia.

Chung Yi mengatakan, rencananya TokoMall akan hadir pada pertengahan Agustus 2021. Kehadiran TokoMall diharapkan bisa menjadi wadah bagi kreator lokal Indonesia dari berbagai kategori dapat memamerkan karyanya dan menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform digital.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dapat Royalti

Toko Mall Jadi Ruang Kreasi Baru Para Seniman di Tengah Pandemi Covid-19
Sebuah truk yang diparkir di luar rumah lelang Christie menampilkan seni digital CryptoPunk non-fungible token (NFT) di papan reklame elektronik pada 11 Mei 2021 di New York City. Dia Dipasupil/Getty Images/AFP

Sebelum peluncurannya, Tokocrypto mengundang para NFT yang antusias untuk bergabung dan melakukan pre sign-ups di mall.tokoscape.com.

“Dalam pre sign-up sini terdapat kesempatan untuk mendapatkan total hadiah $7.000 dan 30 NFT merchandise dari beberapa official merchant partner, dan informasi selengkapnya bisa dilihat di bit.ly/preregisttokomall,” urai Chung Ying Lai.

Dia memaparkan, NFT bisa menjadi pilihan bagi para kreator dimasa pandemi covid-19 ini untuk tetap berkreasi dan tetap produktif memasarkan karyanya dalam format digital dengan tetap menjamin keasliannya.

“Kami membuka kesempatan bagi para kreator atau artist baik di kategori lifestyle, kreatif, games dan lainnya untuk bergabung di TokoMall. Beberapa merchant yang sudah bekerjasama antara lain Nevertoolavish, Banyan Core, Maximall Footwear, Si Juki, KaryaKarsa, danlainnya,” ujarnya.

Dia mengaku pernah menggelar survei secara online untuk mengetahui persepsi publik mengenai NFT. Survei dilakukan kepada komunitas untuk mengetahui pendapat dan pemahaman mereka akan tren NFT.

“Dari survei yang dilaksanakan Tokocyrpto pada 5 - 8 Juli 2021 lalu pada 400 responden, sebanyak 67,9 persen responden memahami NFT sebagai karya seni digital, sementara 23,8 persen responden menjawab token digital, sementara sisanya menjawab NFT sebagai platform seni atau lainnya,” urainya.

Dia menjelaskan, mengeksplorasi NFT akan memberikan beberapa manfaat baik dari sudut pandang kreator maupun sebagai kolektor. Dari sisi kreator, NFT dapat membantu mereka memperluas eksposur karya seninya mencakup pasar lokal dan internasional.

Selain itu, para kreator mendapat kesempatan untuk mendapatkan royalti atas karya NFT meskipun telah berpindah tangan kekolektor lainnya.

“Sementara di sisi kolektor, rasa kepemilikan dan keaslian atas karya NFT dari artis yang disukai menjadi daya tarik utama. Ditambah beberapa NFT memungkinkan pemiliknya untuk menukarkan NFT tersebut ke dalam bentuk barang fisik atau menjadikannya sebagai salah satu investasi jangka panjang,” jelasnya.

CEO & Co-Founder Nevertoolavish Muhammad Haudy mengatakan, sebagai salah satu sneaker customizers di Indonesia melihat NFT merupakan sebuah medium baru bidang seni digital dengan eksplorasi kreativitas yang tidak terbatas.

“Setelah eksis di dunia artisan customizer, kami memutuskan terjun di NFT dan melihat bahwa sistem serta mediumnya sangat menarik, dimana secara ekosistem dapat menguntungkan dari sisi kreator maupun kolektor,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya