Dana Berlimpah, Kredit Usaha Rakyat di Tasikmalaya Masih Sepi Peminat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank pemerintah tahun ini tengah melimpah, seiring meningkatnya dana nasabah yang disimpan dalam bentuk deposito maupun giro.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Sep 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 20:00 WIB
Salah satu pelaku UMKM berhak mengajukan pinjaman KUR kepada bank pemerintah sebagai solusi di tengah Pandemi Covid-19.
Salah satu pelaku UMKM berhak mengajukan pinjaman KUR kepada bank pemerintah sebagai solusi di tengah Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Program percepatan ekonomi pemulihan ekonomi nasional yang tengah digalakan pemerintah selama masa pandemi Covid-19, belum berbanding lurus terhadap penyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dan wilayah Priangan Timur lainnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tasikmalaya, Darjana mengatakan KUR di bank pemerintah tahun ini tengah melimpah, seiring meningkatnya dana nasabah yang disimpan dalam bentuk deposito maupun giro.

"Bank-bank yang tergabung di BMPD Priangan Timur mendorong untuk sektor UMKM terutama KUR," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tasikmalaya, Darjana, saat vicon Pagelaran Kreasi Priangan Timur 2021, Senin (20/9/2021).

Saat ini, dengan suku bunga yang sangat rendah memberi ruang kepada pelaku UMKM untuk mengakses program KUR secara optimal dalam membantu usaha mereka.

"KUR kan 6 persen, ada rencana turun lagi. Plafon pinjaman juga diperlebar, untuk usaha kecil Rp50-100 juta, menengah bahkan sampai Rp 500 juta," kata dia.

Meskipun demikian, perbankan nasional kesulitan menyalurkan program untuk UMKM tersebut, di tengah kondisi perekonomian saat ini.

"Ketika serapan kredit bagus, otomatis perekonomian sedang bergerak positif," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Pemulihan Sektor Wisata

Nampak emak-emak anggota kelompok Usaha Tenun Sutera Alam Mardian Putera, Tasikmalaya, tengah memola motif kain sutera kelompoknya, dari suntikan modal CRS Pertamina.
Nampak emak-emak anggota kelompok Usaha Tenun Sutera Alam Mardian Putera, Tasikmalaya, tengah memola motif kain sutera kelompoknya, dari suntikan modal CSR Pertamina. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ihwal percepatan pemulihan ekonomi di sektor wisata, lembaganya, ujar dia, siap memberikan bantuan vaksinasi bantuan dari BI pusat, sebagai syarat dibukanya pengunjung di kawasan wisata.

"Kita sudah koordinasi dengan BI Jabar dan pusat, karena memang sedang menyurvei daerah tempat wisata yang harus memenuhi target vaksin," kata dia.

Saat ini wilayah Jakarta sekitar sudah 90 persen warganya sudah melakukan vaksinasi, pun demikian dengan wilayah Bandung sudah melebihi angka 50 persen. "Nah, ke daerah kadang terbatas," kata dia.

Seperti diketahui, Pantai Madasari dan Batukaras Pangandaran terpaksa ditutup oleh pemerintah setempat, karena belum memenuhi target vaksinasi pelaku wisata.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyatakan vaksinasi termasuk dalam syarat dalam beroperasinya tempat wisata yang dibolehkan Pemerintah Pusat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya