BMKG Imbau Waspada Angin Kencang di Utara Jawa Barat

BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengeluarkan kepada masyarakat agar mewaspadai angin kencang di wilayah Utara Jawa Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 14 Okt 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi angin kencang (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi angin kencang (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung menyampaikan kepada masyarakat agar mewaspadai angin kencang di wilayah Utara Jawa Barat. Kewaspadaan itu dikeluarkan akibat adanya dua siklon tropis yang aktif di wilayah barat Filipina dan di Samudera Pasifik sebelah Selatan Jepang.

Kedua siklon tropis yang dimaksud berdasarkan pemantauan The Regional Specialized Meteorological Center (RSMC) Tokyo.

Pertama, yaitu tropical storm (TS) Kompasu atau Severe Tropical Storm dengan posisi terkini di 19 LU, 112.8 BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 55 knots (102 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 975 hPa. Siklon tropis ini bergerak ke arah barat menuju Pulau Hainan Dao, sebelah selatan Cina.

Kedua, faktor adanya tropical cyclone (TC) Namatheun atau kategori Tropical Storm dengan posisi terkini di 24,1 LU dan 152,8 BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knots (74 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 998 hPa. Siklon ini bergerak ke arah barat laut menuju Samudera Pasifik utara sebelah selatan Jepang.

"Dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis Kompasu terhadap wilayah Jawa Barat adalah potensi angin kencang di wilayah Utara Jawa Barat (mencapai 20 knot). Terganggunya pertumbuhan awan hujan dalam satu hingga dua hari ke depan termasuk wilayah Bandung raya," kata Rahayu melalui keterangan tertulis, Rabu (13/10/2021).

Selain di wilayah utara, Rahayu juga mengingatkan masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga satu minggu ke depan.

"Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang," ujarnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya