Covid-19 Belum Terkendali, PJJ di Garut Diperpanjang Sampai 13 Maret 2022

Angka penyebaran Covid-19 yang tinggi membuat Pemda Garut memperpanjang lagi waktu pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga 13 Maret 2022.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 01 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 07:00 WIB
Pelaksanaan PJJ wajib dilakukan secara daring sebagai bentuk antisipasi masih tingginya angka penyebaran wabah Covid-19 termasuk hadirnya varian Omicron di wilayah Garut.
Pelaksanaan PJJ wajib dilakukan secara daring sebagai bentuk antisipasi masih tingginya angka penyebaran wabah Covid-19 termasuk hadirnya varian Omicron di wilayah Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemda Garut, Jawa Barat, memperpanjang proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) alias sekolah daring hingga 13 Maret 2022 mendatang.

Penghentian pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini merupakan pekan kedua, setelah pertama kali dihentikan 14 Februari 2022 lalu.

“Untuk kegiatan dan aktivitas pelayanan administrasi di satuan pendidikan atau instansi pendidikan lainnya, dikerjakan di rumah dengan bentuk pelayanan yang disesuaikan,” ujar Koordinator juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Muksin, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, pelaksanaan PJJ wajib dilakukan secara daring sebagai bentuk antisipasi masih tingginya angka penyebaran wabah Covid-19 termasuk hadirnya varian Omicron di wilayah Garut.

“Kasus Covid-19 pada anak usia kurang dari 20 tahun masih tinggi, mencapai angka 26.2 persen dari total konfirmasi sampai dengan tanggal 24 Februari 2022 sebanyak 2.733 kasus,” kata dia.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan yakni; naiknya angka positivity rate menjadi 19,5 persen di atas batas toleransi WHO maksimal 5 persen. Kondisi ini, menunjukan proses penularan Covid-19 masih belum terkendali.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Covid-19 di Garut

Berdasarkan kajian kurva epidemiologi serta analisa angka Rt (reproduksi atau potensi penularan Virus Corona) per tanggal 24 Februari 2022 lalu, menunjukan penularan Covid-19 di Garut berada di angka 1,33 poin.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa pandemi belum terkendali mengingat angka Rt masih di atas 1 (satu) point," ujar Muksin.

Kemudian peningkatan angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian rumah sakit rujukan pasien konfirmasi Covid-19 sebesar 0,5 persen setiap hari, dan berpotensi mengalami peningkatan ke depan, serta rendahnya vaksinasi Covid-19.

"Capaian vaksinasi dosis ke-2 untuk semua kelompok umur, terutama anak usia 6 sampai 11 tahun baru mencapai 36,4 persen," katanya mengingatkan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya