Hore, Lombok Tengah Nol Kasus Covid-19 Jelang MotoGP 2022 Mandalika, Kok Bisa?

Menjelang gelaran MotoGP Mandalika, Pemda Lombok Tengah, NTB, menyebut daerahnya sudah nol pasien Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2022, 08:59 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi menjaga kesehatan mental dan imun di masa pandemi COVID-19
Ilustrasi menjaga kesehatan mental dan imun di masa pandemi COVID-19. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Lombok Tengah - Menjelang gelaran MotoGP Mandalika, Pemda Lombok Tengah, NTB, menyebut daerahnya sudah nol pasien Covid-19. Pemda mencatat sejak tiga pekan terakhir hingga saat ini tidak ada pasien Covid-19 di Lombok Tengah.

"Zero pasien sejak 1 minggu yang lalu," kata Humas Satgas penanganan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya dr Yuda Permana di Lombok Tengah, Senin (14/3/2022).

Meskipun tidak ada pasien positif Covid-19 yang di isolasi, RSUD Praya tetap menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi ada penambahan kasus baru Covid-19.

"Total ruangan isolasi masih 85 tempat tidur, terdiri atas 11 ICU, 1 Picu, 1 Nicu, dan 72 non-Icu (isolasi biasa)," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masyarakat Diminta Patuh Prokes

Berdasarkan data yang tercatat, total pasien positif Covid-19 secara kumulatif yang di rawat sejak Januari sampai Maret 2022 sebanyak 257 pasien terdiri atas 2 pasien meninggal dunia dan 245 pasien telah sembuh.

"Dari ratusan pasien itu, ada 14 tenaga kesehatan yang positif, mereka telah sembuh semua," katanya.

Dengan tidak adanya kasus baru Covid-19, ia berharap kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan pakai masker dan cuci tangan serta jaga jarak. Selain itu, warga di imbau untuk mengikuti program vaksinasi dalam rangka mencegah penyebaran virus tersebut.

"Intinya tetap protokol kesehatan dan vaksin. Penurunan penambahan kasus pasien positif Covid-19 tersebut disebabkan oleh cakupan vaksinasi yang terus dipercepat, sehingga kekebalan tubuh masyarakat bisa lebih kuat dalam melawan penyebaran virus tersebut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya