Bersama-Sama Melawan TBC dari Candi Prambanan

Bertepatan dengan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 28 Maret 2022, Kementerian Kesehatan menggandeng Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk melawan penyakit TBC.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Mei 2022, 05:28 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 15:30 WIB
TBC
Bertepatan dengan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 28 Maret 2022, Kementerian Kesehatan menggandeng Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk melawan penyakit TBC.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bertepatan dengan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 28 Maret 2022, Kementerian Kesehatan menggandeng Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk melawan penyakit TBC. Komitmen itu terlihat dalam penandatanganan komitmen penanggulangan TBC di Provinsi DIY dengan keluaran  Perda TBC di Candi Prambanan dalam kegiatan Gala Dinner First G20 Health Working Group Meeting, di Rama Shinta Garden, Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Selasa (29/3/2022) malam.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam (PA) X menandatangani pernyataan dukungan Pemda DIY terkait DIY bebas penyakit TBC pada 2030 yang disaksikan langsung Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dan perwakilan kepala daerah kabupaten dan kota di DIY.

TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. Berdasarkan Global TB Report WHO 2021, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ketiga setelah India dan China. Estimasinya, ada 824.000 orang jatuh sakit dan 93.000 jiwa meninggal akibat TBC.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama, Kemenkes juga mengadakan Kick Off Case Finding untuk menemukan kasus TBC secara masif dengan menggunakan screening mobile X-ray.

Dalam sambutannya, Paku Alam X menyatakan Tuberkulosis berpotensi kembali menjadi titik rawan dan mengancam sistem kesehatan yang tengah goyah, dengan korban terbanyak adalah kelompok penduduk miskin dan termarginalisasi.

Pada tahun 2020, jumlah kasus Tuberkulosis secara global diperkirakan mencapai 10 juta orang dan 1,5 juta orang meninggal dunia.

“Kesepakatan untuk menata kembali kesehatan global mutlak diperlukan dan dilakukan bersama,” ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya