Liputan6.com, Pekanbaru - Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru menangkap gerombolan pemotor brutal yang sempat viral beberapa waktu lalu. Ada tujuh orang ditangkap, di mana rata-rata usia mereka masih belasan tahun.
Meskipun masih remaja, mereka sudah dua kali bertindak brutal. Satu di antaranya di Jalan Nangka dan satu lagi di Fly Over persimpangan Mal SKA Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi SIK, salah satu korban tindakan brutal kelompok pemotor ini mengalami buta permanen. Lainnya menderita lebam.
"Korban S (26) buta permanen salah satu matanya, korban HG (21) lebam dan Z luka-luka," kata Pria didampingi Kasat Reskrim Komisaris Andrie Setiawan, Kapolsek Tampan Komisaris I Komang dan Kasubag Humas Ajun Komisaris Nur Syafniati, Jum'at siang, 17 Juni 2022.
Pria menjelaskan, tujuh tersangka masing-masing PR (18), RMS (19), DS (16), DO (16), AO (16), RM (15) dan DY (15). Semuanya, kecuali tersangka PR, merupakan pelajar dan tinggal satu daerah.
"Masih ada satu buronan, masih dikejar, ketua gerombolan pemotor adalah tersangka PR," kata Pria.
Penganiayaan di Fly Over Mal SKA bermula ketika para tersangka konvoi di Jalan Tuanku Tambusai. Tiba di bawah jembatan layang itu, satu orang tersangka mendengar ada teriakan dari atas jembatan.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Persiapan Senjata
Di atas jembatan ada tiga korban. Para tersangka lalu memutar di Jalan Soekarno-Hatta, naik ke jembatan memakai sepeda motor melawan arus untuk mengejar ketiga korban.
"Ini bukan pemotor biasa karena sudah mempersiapkan senjata dari besi dan pemukul serta logam untuk diletakkan di jari," jelas Pria.
Beberapa hari berikutnya, para tersangka melakukan konvoi lagi di Jalan Nangka. Di sana ada satu pemotor yang menjadi sasaran sehingga babak belur.
"Yang di Jalan Nangka itu terekam CCTV, yang sempat viral itu," ucap Pria.
Pria menyatakan, para tersangka bukanlah begal atau pelaku pencurian sepeda motor. Mereka berputar di jalanan Pekanbaru pada malam hingga dini hari untuk mencari keributan.
"Mereka tidak mengambil motor korban, hanya untuk berkelahi," kata Pria.
Pria menjelaskan, para tersangka melakukan itu untuk menunjukkan kehebatan mereka di jalanan.
"Istilah orang Pekanbaru itu sok-sokan bagak," ujar Pria.
Advertisement
Perhatian Orangtua
Sebelum beraksi, para tersangka berkumpul di sebuah warung di Jalan Sigunggung Pekanbaru. Mereka meminum minuman beralkohol lalu konvoi di jalanan.
"Hasil ter urine negatif memakai narkoba," tegas Pria.
Polresta Pekanbaru menghimbau orang tua agar menjaga anaknya, mengingat para pelaku masih remaja semuanya. Orang tua diminta mendidik dan tidak membiarkan keluyuran memakai sepeda motor Pekanbaru.
"Ini tugas semua, tidak hanya polisi, orang tua juga, jangan berikan anak di bawah umur sepeda motor," tegas Pria.