Pencarian Hari ke-8, Korban Hilang Banjir Bandang Parigi Moutong Belum Juga Ketemu

Basarnas Palu menambah tiga hari pencarian korban banjir bandang di Desa Torue, Parigi Moutong, Sulteng, yang masih hilang.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2022, 16:14 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 16:14 WIB
pencarian korban banjir bandang di Parigi Moutong
Pencarian korban banjir bandang di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong oleh SAR gabungan. Hingga hari ke-7 para korban belum ditemukan. (Foto: Kantor SAR Palu).

Liputan6.com, Parigi - Memasuki hari ke-8 pencarian, Basarnas Palu mengerahkan alat berat untuk mencari korban banjir bandang di Desa Torue, Parigi Moutong, Sulteng, yang masih hilang.

"Fokus pencarian dengan alat berat di bagian muara, karena banyak puing-puing rumah tenggelam, dan kami mencoba melakukan penggalian," kata Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Andi Sultan, Kamis (4/8/2022).

Andi menjelaskan, tim SAR fokus mencari korban di daerah muara sungai karena menurut keterangan warga ada sejumlah rumah yang rusak berat dan hilang tersapu banjir bandang di area tersebut.

Selain menyisir daerah muara sungai, menurut dia, tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian di daerah pesisir, termasuk daerah pesisir Desa Tindaki di sektor utara dan daerah pesisir Kecamatan Sausu di sektor selatan.

"Operasi hari ini melibatkan empat grup. SRU 1 dan 2 menyisir pesisir pantai, sedangkan SRU 3 dan 4 mencari di bagian muara didukung satu unit alat deteksi khusus," kata Andi.

Pada pukul 15.30 Wita, pencarian di daerah muara sungai telah dihentikan karena air laut mulai pasang. Namun, upaya pencarian di daerah pesisir pantai dilanjutkan hingga petang.

Andi menjelaskan, upaya pencarian empat korban banjir bandang di Desa Torue akan dilakukan hingga 7 Agustus 2022.

"Penambahan waktu pencarian tiga hari (dilakukan) sebagaimana permintaan Pemerintah Daerah Parigi Moutong," katanya.

Operasi pencarian korban banjir dilakukan dengan dukungan tiga perahu karet, satu ekskavator, satu alat pendeteksi Aqua Eye, dan satu perahu nelayan.

Menurut Andi, upaya pencarian melibatkan personel Basarnas, Kepolisian Perairan, TNI Angkatan Laut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sukarelawan, dan mahasiswa pencinta alam.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Banjir Bandang Menerjang

Sebelumnya, banjir bandang melanda Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis malam (28/7/2022). Akibatnya dilaporkan 3 orang ditemukan meninggal dunia dan 4 lainnya dilaporkan hilang, termasuk bayi. 

Kepala Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Kalman M Andi Hamid mengatakan, korban banjir bandang yang mengungsi saat ini membutuhkan bantuan logistik dan perlengkapan bayi.

"Kebutuhan sangat mendesak saat ini adalah logistik bahan makanan dan perlengkapan bayi," kata Kalman.

Kalman menuturkan, banjir bandang terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam pukul 21.00 Wita akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut memicu dua sungai di Desa Torue, Kecamatan Torue meluap hingga merendam pemukiman warga setinggi dada orang dewasa.

"Tiga korban meninggal dunia, satu warga Torue atas nama Kasmin Toki (50) dan dua orang lainnya adalah pelintas atas nama Mato (50), Aneke Solong (44). Mereka melintas dari arah Kabupaten Poso.

Evakuasi dilakukan warga bersama tim SAR," tutur Kalman.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya