105 Bencana Banjir pada 2022, Sungai-Sungai di Sulteng Darurat Normalisasi

BPBD Sulawesi Tengah menyebut normalisasi sungai menjadi tugas darurat yang harus segera dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana di daerah itu. Januari hingga Agustus, 2022 tercatat tak kurang dari 100 bencana alam terjadi di Sulteng karena pendangkalan sungai.

oleh Heri Susanto diperbarui 05 Sep 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 14:00 WIB
pencarian korban bencana banjir bandang di Parigi Moutong
Pengerukan material yang terbawa banjir bandang di Desa Torue, Parigi Moutong, 5 Agustus, 2022. (Foto: Basarnas Palu).

Liputan6.com, Palu - Berdasarkan data bencana yang dirilis BPBD Sulteng, periode Januari hingga Agustus, 2022, sebanyak 156 bencana melanda hampir semua kabupaten maupun kota di Sulawesi Tengah.

Dari jumlah itu, 105 bencana yang terjadi adalah banjir yang disebabkan luapan sungai yang mengalami pendangkalan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring mengakui normalisasi sungai atau pengerukan sedimentasi, darurat dilakukan untuk meminimalisasi dampak dari peningkatan volume air saat intensitas hujan tinggi.

Sebab dari ratusan bencana itu saja, selain membuat lebih dari seribu jiwa mengungsi, sudah ada 70 hektare lahan pertanian warga yang rusak dan berpotensi semakin meluas jika tidak ada penanganan.

“Beberapa lokasi malah banjirnya tiba-tiba terkena luapan sungai. Kami berharap BPBD di kabupaten punya pemetaan sungai dan mengambil langkah penanganan,” Kata Andi Sembiring, Kamis (1/9/2022).

Selain oleh BPBD, Andi berharap dukungan dari Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR bisa mempercepat normalisasi sungai-sungai yang menjadi prioritas. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya