Perangkat dan Penggerak Desa di Blora Bakal Punya Kesempatan Kuliah, Tertarik Ikut?

Melalui program Kemendes, semua kepala desa, perangkat desa, dan kader penggerak desa di Blora bisa kuliah dan mencapai gelar sarjana (S1).

oleh Ahmad Adirin diperbarui 15 Sep 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 10:43 WIB
Ilustrasi wisuda
Hentikan 9 kebiasaan di kuliah ini untuk kehidupan yang lebih baik

Liputan6.com, Blora - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), bakal menggelar kuliah program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program tersebut berlaku bagi perangkat desa dan pegiat desa di Jawa Tengah yang ingin mendapatkan gelar sarjana (S1).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati mengaku, saat ini program RPL itu di Jawa Tengah baru masuk tahap awal. Dirinya belum mengetahui secara jelas mendapatkan dukungan atau tidaknya dari pemerintah daerah masing-masing.

"Takutnya nanti tidak ada support dari Pemkab dan antusias dari perangkat desa dan pegiat desa," ungkap Yayuk kepada Liputan6.com, Rabu (14/9/2022).

Di Jawa Tengah sendiri pelaksanaan program RPL Kemendes PDTT bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Pada Senin, 12 September 2022 lalu, Yayuk turut mengikuti FGD (Focus Group Discussion) RPL yang dihadiri Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar di kampus setempat.

Ia menyebutkan, saat ini kepala desa di Blora yang aktif, yakni lulusan SMP sebanyak 37 orang, lulusan SMA 168 orang, D1 ada 1 orang, D3 ada sebanyak 6 orang, D4 ada 1 orang dan S1 sebanyak 52 orang.

"Sedangkan untuk perangkat desanya mayoritas juga masih lulusan SMA sebanyak 1.700 orang, kemudian disusul lulusan SMP 318, yang SD juga ada banyak," katanya.

Yayuk mengaku sangat mendukung pelaksanaan program RPL tersebut dan secara teknis akan segera dibahas bersama tim Kemendes PDTT dan pihak UNNES ke depannya.

Sebelumnya, Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan bahwa dirinya menginginkan semua kepala desa, perangkat desa, dan kader penggerak desa di Blora bisa kuliah dan mencapai gelar sarjana (S1).

Usai menjadi narasumber dalam FGD di UNNES, dirinya juga menandaskan bahwa Blora siap menjadi daerah percontohan pelaksanaan program perkuliahan RPL dari Kementerian Desa PDTT.

"Blora siap dan bersedia secepatnya menindaklanjuti program RPL Kementerian Desa PDTT dengan UNNES. Kita ingin agar kualitas SDM Desa bisa semakin ditingkatkan melalui program ini," kata Gus Arief, sapaan Bupati Blora.

 

Semua Berkesempatan Ikut

Atas keseriusan itu, Menteri Desa PDTT Abdul Halim mengucapkan terima kasih kepada Bupati Blora yang sudah aktif menyambut RPL untuk wilayah Jawa Tengah tersebut.

"Kalau berhasil, bukan mustahil banyak perangkat Desa di Blora yang menjadi sarjana alumni UNNES," ujarnya.

Lebih lanjut, program perkuliahan RPL Desa, pendidikan nonformal dan informal, serta pengalaman kerja dan pengabdian di desa dapat diakui sebagai capaian pembelajaran dalam bentuk perolehan SKS untuk menempuh pendidikan jenjang sarjana atau pascasarjana.

Pelaksanaannya ke depan, semua pendamping desa, kepala desa, perangkat desa, pengelola BUMDes serta semua pegiat desa hingga level RT/RW berkesempatan mengikuti program perkuliahan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya