Liputan6.com, Palangka Raya - Ribuan orang berkumpul mengikuti karnaval budaya dan parade kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Soekarno, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (1/10/2022).
Acara tersebut menampilkan sejumlah kesenian adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti tari dan atrakasi bela diri. Selain acara karnaval kebudayaan, para masyakarat juga melakukan deklarasi persatuan di Hari Kesaktian Pancasila.
Dalam deklarasi tersebut, masyarakat Kalteng bertekad mempertahkan dan setia pada Ideologi Pancasila. Kemudian meraka akan menjaga kerukunan antar umat beragama, ras, dan suku. Selanjutnya yang terakhir adalah menolak keras paham radikalisme dan komunisme yang dapat merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Advertisement
"Kami juga hari ini menampilkan seni budaya dan masyarakat yang ada di Kalteng, dan ternyata ini sangat bervariasi (beranekaragam). Jadi Bhineka Tunggal ika itu benar adanya di sini," ujar Inspektur Jenderal Polisi Ida Oetari Poernamasasi selaku Wakil Kepala Polisi Daerah Kalteng.
Dengan berlangsungnya kegiatan tersebut, panitia berharap makna Bhinneka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, karena Indonesia adalah bangsa yang memiliki beragam kekayaan suku, budaya, agama, dan kepercayaan.
Salah satu penari Legong Kreasi asal Bali, Chandrayani membagikan pengalamannya ketika pentas membawakan tarian Legong Kreasi. Tarian ini merupakan satu dari sembilan warisan budaya dunia tak benda yang diakui Unesco salah satu organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Tadi membawakan tarian Legong Kreasi, di mana tarian ini mengisahkan Pati Gajah Mada yang mampu menyatukan nusantara, seperti sebelumnya yang sudah dijelaskan makna Bhineka Tunggal Ika," ujar Chandrayani.
Sosok Sukarno sebagai perumus Pancasila sekaligus presiden pertama Republik Indonesia sangat berjasa terhadap berdirinya Kota Palangka Raya, bahkan saking cintanya sang proklamator pernah merancang kota cantik ini menjadi ibu kota negara kala itu.
Maka dari itu, peringatan hari kesaktian Pancasila di Kota Palangkaraya disambut meriah, sebagai upaya mempertahakan ideologi bangsa dan persatuan di masyarakat.