Cara Pemda Bonebol Tekan Laju Inflasi karena Harga Cabai Semakin 'Pedas'

Namun, dirasa belum cukup, Pemerintah menargetkan, hingga akhir tahun ada 300 ribu tanaman cabai bisa disebar warga se-Kabupaten Bonebol.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 08 Nov 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 19:00 WIB
Gema Tancap Bone Bolango
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou saat mencanangkan Gerakan Masyarakat Tanam Cabai (Gema Tancap) (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Gerakan masyarakat tanam cabai (Gema Tancap) di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo kian intens dilakukan. Sudah sekitar 170 ribu pohon cabai atau dalam bahasa Gorontalo disebut malita, disebar ke warga.

Namun, dirasa belum cukup, pemerintah menargetkan, hingga akhir tahun ada 300 ribu tanaman cabai bisa disebar warga se-Kabupaten Bonebol.

Hal ini disampaikan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou saat kegiatan gema tancap Minggu (7/11/2022). Gerakan tanam cabai ini untuk kesekian kalinya digelar dan kini sudah mencapai ribuan cabai yang ditanam.

"Itu artinya kalau dengan rata-rata jumlah penduduk yang 170 ribu orang, berarti satu orang sudah satu pohon cabai," kata Bupati.

"Sekarang target kita 200 ribu pohon. Tapi kita naikkan kembali, kita ingin sampai akhir tahun mencapai 300 ribu pohon yang kita bisa tanam," pintanya.

Menekan Inflasi

Menurutnya, jika harga cabai yang melesat tinggi bisa jadi dampak serius dari kenaikan inflasi. Tidak hanya itu, di beberapa tempat rokok pun disebut-sebut menjadi penyebab inflasi.

Khususnya di Gorontalo, tipikal warganya yang sangat tergantung dengan cabai. Di setiap masakan orang Gorontalo pasti menggunakan cabai rawit sebagai bahan utama, itulah mengapa, cabai menjadi salah satu komoditas penting.

Hamim bercerita, bicara harga cabai, saat ini masih terbilang normal. Kemarin, ia ke pasar dan mengecek harga cabai relatif normal, cenderung agak turun. Tapi ia berharap jangan juga terlalu turun.

"Agar bisa dijangkau warga dan petani juga bisa merasakan keuntungannya," tuturnya.

"Kalau Gorontalo ini biasanya penyulut inflasi tertinggi adalah kenaikan harga cabai. Tapi yang menarik lagi dari paparan Menko Perekonomian di Surabaya satu setengah bulan yang silam. Ternyata juga rokok juga ikut memengaruhi inflasi di beberapa tempat maupun daerah," terang Hamim.

Tentu ini jadi sorotan pemerintah Bonebol, meski sudah ada Perda tentang larangan merokok masih ada saja melanggar. Mudah-mudahan dengan gerakan ini, inflasi pada tahun depan bisa terkendali.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya