Upaya Bobby Nasution Atasi Banjir di Medan, Normalisasi Sungai hingga Kolam Retensi

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menegaskan, pihaknya terus berupaya mengatasi permasalahan banjir. Upaya yang dilakukan adalah normalisasi sungai hingga membuat kolam retensi.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Nov 2022, 12:59 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2022, 12:59 WIB
Wali Kota Medan, Bobby Nasution
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, tinjau kawasan yang dilanda banjir (Istimewa)

Liputan6.com, Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution menegaskan, pihaknya terus berupaya mengatasi permasalahan banjir. Upaya yang dilakukan adalah normalisasi sungai hingga membuat kolam retensi.

Terbaru, Medan dilanda banjir usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak Jumat, 18 November 2022, sore, hingga Sabtu, 19 November, dini hari WIB.

"Selalu saya sampaikan, baik Pemko Medan, Pemprov Sumut, dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk berkolaborasi agar sungai yang ada segera dinormalisasi," kata Bobby.

Menurutnya, dengan normalisasi sungai yang dilakukan, tentunya sungai dapat menampung air saat intensitas air tinggi di hulu atau di kawasan pegunungan.

"Apabila ketinggian air sungai dapat dikontrol, otomatis air drainase bisa lebih membuang air ke sungai, sehingga meminimalisir terjadinya banjir," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dilakukan Bertahap

Wali Kota Medan, Bobby Nasution
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, tinjau lokasi banjir, Jumat (18/11/2022) malam (Istimewa)

Bobby Nasution mengatakan, karena jumlah sungai yang melintasi Kota Medan cukup banyak, normalisasi yang dilakukan akan bertahap.

Pemko Medan juga mengusulkan pembuatan kolam-kolam retensi untuk mengatasi banjir. "Makanya tahun ini kita mulai pembebasan lahannya, dan tahun depan pembangunan fisiknya," ungkapnya.

Diterangkan Bobby, kolam retensi ini nantinya berfungsi untuk menampung sementara air dari drainase sebelum disalurkan ke sungai.

"Setelah kolam retensi penuh, barulah air kita alirkan ke sungai. Melalui kolam retensi ini kita ingin mempercepat aliran air dari drainase ke sungai," jelasnya.

Kolam retensi yang telah disepakati untuk dibangun di Kecamatan Medan Selayang, di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan di Martubung.

"Rektor USU kemarin sudah menyampaikan akan memberikan tanahnya di depan Biro Rektor. Kita akan membangun kolam retensi di situ," ucapnya.

Banjir di 11 Kecamatan

Banjir di Medan
Salah satu lokasi banjir di Medan (Istimewa)

Berdasarkan keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Husni, ada 11 kecamatan dilanda banjir, dan diperkirakan meredam sekitar ribuan rumah warga.

Kecamatan yang terendam banjir yakni Medan Johor, Medan Petisah, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Maimun, Medan Labuhan, Medan Barat, Medan Marelan, dan Medan Tembung.

"Saat ini kita fokus melakukan evakuasi terhadap warga. Sesuai instruksi, kesalamatan warga yang paling utama. Hingga kini petugas kita terus melakukan penyisiran," sebut Husni.

Proses evakuasi terhadap warga terjebak banjir dilakukan BPBD Kota Medan menggunakan paruh karet. Salah satunya di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Sunggal, sebanyak 7 orang dievakuasi, dengan rincian 3 dewasa, 3 anak-anak, dan seorang balita. Mereka dievakuasi ke tempat lebih aman

Selain itu, terdapat puluhan warga mengungsi di Masjid Al Hidayah yang dijadikan sebagai posko sementara di Jalan Dwi Kora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal.

Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat ada 55 orang warga yang ditempatkan di masjid tersebut, perinciannya 5 orang lansia, 20 orang ibu-ibu, 15 orang anak-anak dan 15 orang balita.

"Setelah kondisi aman, baru kita bisa melakukan pendataan, baik jumlah rumah yang terendam maupun kerugian yang ditimbulkan banjir," Husni menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya