Liputan6.com, Jakarta - Kiper Maroko, Yassine Bounou dikabarkan tengah diburu klub-klub top Eropa setelah penampilan gemilangnya di penghelatan Piala Dunia 2022. Pria yang akrab dipanggil Bono ini juga sukses membawa Maroko ke semifinal melawan Prancis, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan Maroko atas Portugal merupakan momen bersejarah bagi tim Singa Atlas-julukan Maroko. Pasalnya Maroko tengah menjadi tim Afrika pertama yang sukses mengunci keberhasilan mereka hingga semifinal selama penghelatan Piala Dunia.
Maroko menang tipis atas Portugal 1-0 di laga perempat final kemarin, Youssef En-Nesyri menjadi pencetak gol bagi Maroko lewat sundulan indahnya. Atas keberhasilan tersebut, skuad asuhan Walid Regragui pun merayakan kemenangan tersebut pasca pertandingan usai.
Sejumlah nama pemain bintang turut memperkuat Maroko di Piala Dunia 2022, dua di antara yang sering disebut namanya ialah Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi. Pasalnya, kedua pemain itu bermain untuk klub-klub besar Eropa, Chelsea dan Paris Saint-Germain.
Kendati Maroko sukses meriah kemenangan, akan tetapi hal tersebut tak terlepas dari perang penting Bono. Sepanjang ajang Piala Dunia 2022, Bono sukses meraih tiga clean sheet, terakhir saat Maroko melawan Portugal.
Terbukti pada menit ke-84, Portugal terus-terusan membongkar barisan pertahanan Maroko, demi menyamakan kedudukan. Joao Felix mendapat umpan dari Cristiano Ronaldo dan sepakan kaki kirinya melengkung ke sudut pojok gawang Maroko.
Namun, Bono berhasil menepis bola tersebut, hingga meruntuhkan mental pemain Portugal setelah melihat aksi gemilangnya itu. Lewat aksi memukaunya itu, Bono pun menjadi sorotan klub-klub top Eropa.
Real Madrid dan MU
Dilansir dari Aljazeera, Real Madrid dan Manchester United tertarik pada penjaga gawang berusia 31 itu karena mampu membawa Maroko ke Semi Final Piala Dunia 2022. Kini Bono merumput di Sevilla dan dinobatkan menjadi penjaga gawang terbaik La Liga tahun ini.
Selain itu, pria kelahiran Montreal dari orang tua Maroko itu sempat dihubungi oleh manajer Kanada pada 2013. Akan tetapi ia menolaknya karena memilih untuk memperkuat Maroko di karir profesionalnya.
“Saya berasal dari Maroko dan saya besar di sana. Saya selalu bermimpi bermain untuk Atlas Lions,” katanya dalam wawancara dengan acara televisi Spanyol Balón Parado sebelum Piala Dunia.
Advertisement