Liputan6.com, Manado - Bisnis rumah kopi kian menjamur di Kota Manado, Sulut. Banyak bermunculan rumah kopi yang baru, dengan gaya lebih “modern”. Namun, sejumlah rumah kopi yang telah ada puluhan tahun silam, tetap eksis bahkan sudah melegenda.
Jika kalangan anak muda di Manado lebih cenderung memilih rumah kopi gaya modern yang bermunculan beberapa tahun terakhir, berbeda halnya dengan kaum dewasa. Mereka tetap setia dengan rumah kopi “tradisional”.
Ada beberapa rumah kopi legendaris di Manado. Namun, tiga di antaranya tetap eksis hingga kini, dan mampu bersaing dengan hadirnya rumah kopi modern. Rumah Kopi Jalan Roda atau Jarod, Rumah Kopi Billy, dan Rumah Kopi Tanjung Batu, adalah tiga rumah kopi yang legendaris tersebut.  Â
Advertisement
Baca Juga
Harga yang relatif murah, lokasi strategis, beragam menu pilihan serta nilai sejarah, membuat rumah kopi itu mampu bertahan bahkan melegenda.
Rumah Kopi Jarod
Kawasan kuliner Jalan Roda atau Jarod yang terletak di Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, masih menjadi pilihan warga kota untuk menikmati hangatnya kopi pagi.
Meski rumah kopi dan kafe bergaya modern tumbuh pesat, tetapi kawasan Jarod tetap punya pengunjung setia. Mereka dari berbagai kalangan mulai dari aparat TNI/Polri, pedagang kaki lima, pegawai pemerintahan, pegawai swasta, politikus, hingga pengusaha berkumpul di sini. Kawasan Jarod ini pun pernah didatangi Presiden Joko Widodo.
"Jarod menjadi pilihan banyak warga Manado. Cita rasa kopinya berbeda dengan tempat lain, termasuk kafe gaya modern," ujar Maikel Labaro, warga Kecamatan Malalayang, Manado, saat ditemui, Rabu 14 Desember 2022.
Maikel mengatakan, di kawasan Jarod juga semua warga dari berbagai kalangan bisa berkumpul tanpa memandang status sosial.
"Buktinya Presiden Jokowi juga mendatangi kawasan ini," ujarnya.
Selain cita rasa dan lokasi yang strategis, harga terjangkau serta nilai sejarah membuat Jarod menjadi daya tarik warga mengunjungi kawasan ini.
"Kami punya cara tersendiri mengolah biji kopi, sehingga menghasilkan rasa kopi khas," ujar Nani Sumot, salah satu peracik kopi.
Menyajikan beragam jenis kuliner mulai dari berbagai macam kue, bubur ayam, bubur Manado, hingga nasi campur, membuat kawasan ini tetap dipadati pengunjung sejak pagi hari hingga menjelang magrib.
Soal nilai sejarah, Jarod sudah ada sejak puluhan tahun silam. Bahkan, ada yang menyebut sebelum perang dunia I dan II. Kompleks Jarod dulunya menjadi titik kumpul dari warga etnis Minahasa yang datang dari pegunungan ke Manado untuk menjual bahan-bahan hasil bumi.
Istilah Jalan Roda muncul karena masyarakat Minahasa yang datang berjualan di tempat ini menggunakan alat transportasi roda pedati atau gerobak yang ditarik oleh sapi atau kuda. Di kawasan itu pula menjadi tempat interaksi warga Minahasa dengan penduduk Manado yang dulunya bernama Wenang yang tediri dari multi etis seperti Sangihe, Gorontalo, Tionghoa, Arab, dan Eropa.
"Jarod ini sudah lama berdiri. Setahu saya sebelum kemerdekaan Indonesia, sudah ada kawasan ini," ujar Asnah Adam, yang mengelola Rumah Makan Warna-Warni sejak tahun 1978.
Advertisement
Rumah Kopi Billy
Masih mengusung konsep tradisional seperti hanya Rumah Kopi Jarod membuat Rumah Kopi Billy tetap eksis. Bahkan sudah membuka beberapa cabang di Manado seperti di kawasan Megamas, serta Jl 17 Agustus, selain di Jl Sam Ratulangi Manado.
Dengan harga kopi yang relatif terjangkau mulai dari Rp10 ribu, sedangkan beragam jenis kue seperti panada, lalampa (lemper), cucur, nasi jaha (lemang) dijual dengan harga Rp3 ribu, membuat Rumah Kopi Billy Sam Ratulangi menjadi pilihan. Lokasinya juga strategis di ruas jalan utama Kota Manado.
Jika Anda ingin suasana yang lebih teduh, dan bisa mengerjakan beberapa tugas kantor, maka pilihannya adalah Rumah Kopi Billy di kawasan Megamas Manado atau Jl 17 Agustus Manado.
Koleksi menunya juga lebih lengkap, selain macam-macam jenis kue, juga ada Bubur Manado, hingga beragam nasi goreng serta mi. Tempatnya yang cukup luas bisa juga dijadikan lokasi pertemuan.
Rumah Kopi Tanjung Baru
Hanya berjarak sekitar 400 meter dari Rumah Kopi Billy Sam Ratulangi, Rumah Kopi Tanjung Baru yang berdiri puluhan tahun lalu ini menjadi pilihan favorit. Selain menyediakan beragam jenis kue seperti di tempat lain, rumah kopi ini juga punya menu favorit yakni roti bakar.
“Saya suka roti bakar di sini, berbeda rasanya dengan di tempat lain,” ujar Dedy, warga Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Lokasinya yang strategis di ruas jalan utama membuat Rumah Kopi Tanjung Baru menjadi pilihan. Sejak pagi hingga sore hari selalu dipadati pengunjung yang datang dari beragam profesi. Mulai dari karyawan swasta, PNS, hingga TNI/Polri.
Â
Simak juga video pilihan berikut:
Â
Advertisement