Liputan6.com, Denpasar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tetap melayani penerbangan meski dalam beberapa hari belakangan cuaca kurang bagus untuk penerbangan. Cuaca ekstrem telah diprediksi oleh prakiraan cuaca Stasiun Meteorologi kelas 1 I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Diperkirakan pada 23 Desember hingga akhir tahun mendatang, cuaca ekstrem, akibat badai siklon tropis ellie, masih menghantui.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan, mengatakan kondisi cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan (delay).
Menurutnya, agar pelayanan tetap terjaga, pihaknya melakukan koordinasi atau bekerja sama dengan para stakeholder, salah satunya maskapai penerbangan untuk bisa melakukan tindakan pendaratan di bandara lain (divert) untuk menghindari holding yang cukup lama di ruang udara karena delay.
Advertisement
Baca Juga
"Ketika cuaca sudah membaik, pihak navigasi penerbangan (AirNav) akan memberikan arahan untuk mendahulukan penerbangan yang akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," kata Handy dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/12/2022).
Â
Antisipasi Hujan dan Angin Kencang
Dirinya menyebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk untuk mengantisipasi dampak langsung cuaca buruk terhadap keselamatan penerbangan.
"Koordinasi kami dengan BMKG perlu ditingkatkan lagi untuk mengantisipasi, hujan, angin kencang, dan jarak pandang yang rendah yang memungkinkan berdampak pada operasional penerbangan," tutur dia.
Dari data yang dihimpun dari Posko Angkutan Udara Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, terdapat 385 penerbangan dengan 55.161 penumpang dari dalam dan luar negeri, terfokus pada hari Natal.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat sebanyak 566.567 penumpang dengan rata-rata melayani 56.657 penumpang per hari. Ada 300.349 orang penumpang domestik dan 266.218 orang penumpang internasional. Pada periode yang sama terdapat 3.776 pergerakan pesawat, yakni 2.265 domestik dan 1.511 internasional. Kemudian, terdapat 327 penambahan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Lombok, Singapura, dan Kuala Lumpur.
"Kami memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa, seperti halnya menyediakan jalur khusus di area konter KKP dan Imigrasi (WNI, KITAS, KITAP, PMI, e-VOA), digitalisasi dokumen perjalanan karena adanya penerapan Electronic Visa on Arrival (e-VOA), dan area Bea Cukai berupa penerapan Electronic Customs Declaration (e-ECD)," kata dia mengakhiri.
Advertisement