Liputan6.com, Gorontalo - Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo meminta Pemprov Gorontalo memfasilitasi sumber daya manusia (SDM) meningkatkan kapasitasnya dan terus mengembangkan iklim inovasi yang berkesinambungan.
"Peningkatan kapasitas SDM dapat dimulai dari menyelenggarakan bimbingan teknis, menyediakan teknologi yang dibutuhkan, atau hal lainnya yang mendukung," ujarnya saat asistensi di Bappeda Provinsi Gorontalo pada Senin, 6 Maret 2023.
Dia menambahkan, untuk memiliki iklim inovasi yang baik, Pemprov Gorontalo perlu melakukan evaluasi terhadap inovasi yang telah dilaporkan namun tidak menghasilkan nilai yang tinggi.
Advertisement
"Saya pikir jika dari sisi institusi dan SDM diperbaiki, maka bisa jadi nilai indeksnya lebih tinggi," terang Yusharto.
Dia mengingatkan, hendaknya aparatur pemerintah daerah selalu koordinasi satu sama lain, baik dengan pemerintah setempat maupun dengan pusat. Menurutnya, koordinasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman, seperti terkait penginputan data indeks pada aplikasi atau hal lainnya mengenai Indeks Inovasi Daerah (IID).
"Kami berharap perlu ada koordinasi, lalu penguatan untuk Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di tingkat provinsi," tambahnya.
Berdasarkan variabel ukur IID, Provinsi Gorontalo pada 2022 meningkat dimulai dari peningkatan varibael ukur institusi serta SDM dan penelitian. Namun, dia tetap mengimbau Pemprov Gorontalo untuk terus mengupayakan peningkatan kapasitas SDM yang ada.
"Kita berharap (Provinsi Gorontalo) dapat menjadi terinovatif pada 2023 dan 2024," harapnya.
Arahan Mendagri
Yusharto juga menyampaikan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengenai penilaian IID. Mendagri menginginkan hasil penilaian IID diumumkan secara keseluruhan. Dalam artian, pengumuman tersebut tidak hanya meliputi daerah terinovatif dengan nilai IID yang tinggi, melainkan juga daerah yang kurang inovatif dengan nilai IID yang masih rendah.
"(Supaya dapat) melihat posisi relatif antara satu daerah terhadap daerah yang lain, atau melihat tren satu daerah berdasarkan waktu berbeda, tahun kesatu, kedua, bisa diamanati seperti apa kondisinya, sehingga daerah dapat terus terpacu untuk saling meningkatkan inovasinya masing-masing," pungkas Yusharto.
Advertisement