6 Tradisi Suku Toraja yang Unik dan Magis

Berikut sederet tradisi Suku Toraja yang unik dan magis.

oleh Tifani diperbarui 03 Mar 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 04:00 WIB
Rambu Solo
Rambu Solo, ritual kematian dalam masyarakat adat Tana Toraja. (dok. Istimewa/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Suku Toraja adalah penduduk asli Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Masyarakat Suku Toraja tersebar di beberapa kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Toraja Utara hingga Kabupaten Mamasa.

Masyarakat Suku Toraja dikenal masih menjalankan berbagai tradisi leluhurnya hingga saat ini. Tradisi Toraja pun tidak hanya dipertahankan, namun mampu menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun internasional.

Tak heran ada banyak tradisi Suku Toraja yang dikenal hingga mancanegara. Dikutip dari laman kemendikbud.go.id, berikut sederet tradisi Suku Toraja yang unik dan magis.

1. Rambu Solo'

Rambu Solo' adalah sebuah ritual tentang kematian. Dalam tradisi ini, masyarakat Suku Toraja memberikan penghormatan dan mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal.

Tradisi Suku Toraja Rambu Solo' sering disebut upacara penyempurnaan kematian. Sebab, seseorang baru akan dinyatakan benar-benar meninggal setelah semua prosesi rambu solo' dilaksanakan.

Selama prosesi ini, maka orang yang sudah meninggal tersebut akan tetap diperlakukan seperti masih hidup dengan membaringkannya di tempat tidur, memberinya hidangan makanan dan minuman, serta diajak bicara. Rambu Solo' terkenal dengan kemeriahannya, dengan rangkaian acara seperti penyembelihan hewan-hewan kurban, atraksi budaya, sebelum proses pengusungan jenazah dilakukan.

2. Mapasilaga Tedog

Mapasilaga Tedong atau Tedong Silaga adalah tradisi adu kerbau yang dilaksanakan pada rangkaian upacara pemakaman. Kerbau yang biasa ditampilkan bukanlah jenis kerbau biasa, tetapi jenis kerbau tertentu yang berharga mahal.

Beberapa jenis kerbau yang biasa digunakan pada ritual Mapasilaga Tedong adalah jenis kerbau bule, kerbau lumpur, kerbau Salepo, Lontong Boke dan Tedong Pudu. Dalam tradisi Mapasilaga Tedong, kerbau akan dinyatakan kalah adalah kerbau yang nantinya berlari keluar dari arena.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ma'nene

3. Ma'nene

Tradisi Ma'nene juga merupakan tradisi Suku Toraja yang berhubungan dengan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal atau ritual kematian. Ma'nene adalah ritual adat suku Toraja dimana jenazah para leluhur dibersihkan serta digantikan pakaiannya.

Bagi masyarakat Toraja, Ma'nene merupakan wujud dari pentingnya mengingat leluhur dan menjaga hubungan kekeluargaan. Selain itu, melalui ritual ini diyakini dengan memperlakukan jenazah dengan baik maka kehadiran para leluhur akan menimbulkan dampak positif bagi keluarga yang masih hidup.

4. Mangrara Banua

Mangrara Banua adalah tradisi masyarakat Suku Toraja sebagai perayaan atas selesainya pembuatan banua barung-barung atau tongkonan. Tradisi ini wajib dilakukan oleh seluruh keturunan dari pemilik tongkonan sebagai pengabdian terhadap tongkonan keluarga.

Tradisi Mangrara Banua dilakukan selama beberapa hari dengan melibatkan beberapa hewan sebagai pengorbanan.

5. Ma'bugi

Ma'bugi adalah ritual tolak bala yang menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Toraja. Dalam tradisi Ma'bugi, masyarakat keluar dari rumah dengan menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda. Beberapa tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagai simbol permohonan perlindungan dari segala musibah kepada para leluhur.

6. Sisemba'

Sisemba' adalah permainan adu kaki yang dilakukan masyarakat Toraja baik anak-anak maupun orang dewasa. Permainan adu kaki ini dilakukan pada perayaan panen raya sebagai rasa syukur terhadap hasil panen.

Tradisi Sisemba' dilakukan di lapangan terbuka dengan beberapa jenis permainan yaitu yaitu Sisemba Simanuk (satu lawan satu), Sisemba Siduanan (dua lawan dua), dan Sisemba Sikambanan (kelompok lawan kelompok).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya