Melasti hingga Pawai Ogoh-Ogoh, Tradisi Jelang Hari Raya Nyepi 2023 di Bali

Ribuan warga Hindu di Bali mengikuti upacara tesebut menjelang datangnya hari suci Nyepi tahun Saka 1945.

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Mar 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2023, 00:00 WIB
Melastik Hingga Pawai Ogoh-ogoh, Tradisi Jelang Hari Raya Nyepi 2023 di Bali
Usai memperingati Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka, umat Hindu berharap bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik di tahun-tahun berikutnya. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Upacara Melasti merupakan sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh umat Hindu pada rangkaian perayaan Nyepi 2023. Tidak hanya dilakukan di Bali, upacara Melasti juga lazim dilakukan umat Hindu di berbagai pelosok Tanah Air.

Seperti Upacara Melasti yang dilakukan di Pantai Padang Galak, Kota Denpasar Bali. Ribuan warga Hindu di Bali mengikuti upacara tesebut menjelang datangnya hari suci Nyepi tahun Saka 1945.

"Upacara Melasti itu rangkaian hari suci Nyepi, sebelum kita merayakan hari suci itu kita sebagai umat Hindu di Bali harus melakukan penyucian diri, dengan sarana mengambil tirta kamandalu yang ada di pantai untuk membersihkan alam dan diri kita sendiri sebelum melakukan Nyepi," kata Bendesa Adat Peguyangan, Ketut Sutama, Sabtu (18/03/2023).

Ia menuturkan setelah kebijakan PPKM Pandemi Covid-19 dicabut pemerintah, upacara Melasti kembali dapat diikuti oleh seluruh masyarakat, di mana tiga tahun sebelumnya hanya boleh perwakilannya.

"Tiga tahun kami tidak melakukan upacara karena ada covid, jadi tidak semua orang ikut ke sini, kami hanya perwakilan saja untuk atur sesaji. Sekarang kan sudah endemi, jadi kita bersama dengan masyarakat kembali melakukan upacara lagi disini, kami ada 53 angkutan kendaraan dan kurang lebih ada enam ribu orang yang ikut," kata Ketut Sutama.

Setelah Upacara Melasti dilakukan, lanjutnya, rangkaian perayaan hari suci Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga, Pengerupukan, dan pawai Ogoh-ogoh.

Upacara Melasti, kata Ketut Sutama, dapat juga dilakukan di tempat yang memiliki air suci yang telah ditentukan oleh masing-masing daerah, seperti danau jika daerahnya jauh dari pantai.

“Upacara melasti sebenarnya secara serentak dilaksanakan besok, tapi karena tempat ini digunakan oleh banyak desa adat jadi kami majukan acaranya satu hari supaya tidak penuh, karena jumlah krama kami yang ikut melasti ini cukup banyak,” ucapnya .

Dengan akan datangnya hari Suci Nyepi ini, Ketut Sutama berharap kesejahteraan dan keselamatan bersama tetap terwujud.

"Harapan kami supaya kita semua mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat acara ini supaya kita bisa hidup secara lebih tertib dan rukun antara desa adat lainnya," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Karma Buruk

Sementara itu Nyoman Jana, salah seorang umat Hindu yang mengikuti Upacara Melasti ini merasa senang karena dapat kembali melakukan rangkaian kegiatan menyambut hari suci Nyepi.

“Ya, saya senang bisa ikut upacara pemelastian lagi. Dulu pas corona kan dibatasi yang ikut, jadi ngga banyak yang datang buat upacara ke sini,” tutur Nyoman Jana.

Jika diartikan secara sederhana, Upacara Melasti memiliki arti atau makna yaitu nunas (meminta) tirta amerta, penyucian bhuana agung (alam semesta) dan bhuana alit dalam menyambut tahun baru saka, tepatnya pada tanggal satu sasih kadasa yaitu hari raya Nyepi, yang tahun ini akan jatuh pada Rabu (22/3/2023) pekan depan.

Umumnya, masyarakat Hindu Bali melakukan upacara Melasti dengan cara membasuh muka atau menyentuh air sebagai simbol membuang karma buruk.

Dengan air kehidupan tersebut diharapkan mampu menyingkirkan sifat buruk dari dalam diri manusia maupun alam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyucian diri dan alam sebelum merayakan Hari Raya Nyepi.

Sementara itu, dikutip dari karya yang berjudul ‘70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia’. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, Fitro Haryani Nasution,(2019) mengatakan, ritual ini dilakukan dengan menghanyutkan kotoran alam dengan menggunakan air kehidupan. Upacara Melasti dilakukan di Tirta Amerta atau sumber air seperti, pinggir laut, atau danau. Ketika upacara berlangsung, masyarakat Hindu Bali akan membawa peralatan suci dan sesajen.

Mereka melaksanakannya pada Panglong 13 bulan Ciatra (Sasih Kesanga) atau tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi. Makna Melasti Upacara Melasti adalah upacara pembersihan Bhuwana Agung atau jagat raya, baik dari diri sendiri atau alam semesta.

Upacara Melasti sekaligus sebagai bentuk permohonan kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa supaya umat Hindu diberikan kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya