5 Kosakata Bahasa Jawa Ini Tidak Ada Padanannya dalam Bahasa Indonesia

Berikut beberapa kosakata dalam bahasa Jawa yang sulit dijelaskan dalam bahasa Indonesia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Mar 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 12:00 WIB
Tata Krama Bahasa Jawa
Manuskrip tulisan tangan dengan aksara Jawa berjudul 'Basa Kedathon' yang berisi bahasa Jawa yang diucapkan para raja di lingkungan istana.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, ternyata beberapa kosakata dalam bahasa Jawa tidak semuanya memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia.

Berikut beberapa kosakata dalam bahasa Jawa yang sulit dijelaskan dalam bahasa Indonesia.

1. Kecantang

Kosakata 'kecantang' digunakan di kondisi ketika bagian tubuh terkena benda panas. Biasanya, kosakata ini digunakan pada lidah yang terkena panas.

Misalnya, saat meminum kopi panas, tentunya akan membuat reflek lidah terasa kepanasan. Kondisi inilah yang disebut kecantang.

2. Kecelik

Kosakata 'kecelik' sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang ingin menemui seseorang atau menuju ke suatu tempat, tetapi sesampainya di tempat yang dituju ternyata tidak mendapatkan hal yang diharapkan. Misalnya, seseorang bertujuan menemui orang lain di tempat tinggalnya tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Ternyata, sesampainya di rumah orang tersebut, ia tidak berada di rumah, sehingga kita tidak dapat menemuinya. Kondisi inilah yang disebut kecelik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kunduran

3. Kunduran

Kosakata 'kunduran' biasanya digunakan pada frasa 'kunduran truk'. Kondisi ini adalah saat sebuah truk tidak sengaja mundur, sehingga menabrak sesuatu.

Sebenarnya, kosakata ini berasal dari kata 'mundur'. Namun, jika kunduran diartikan sebagai kemunduran dalam bahasa Indonesia, maka kata tersebut bukanlah padanan yang tepat.

4. Ngempit

Kosakata 'ngempit' biasanya digunakan untuk kondisi ketika seseorang menaruh barang di antara lengan dan ketiak atau bagian tubuh lainnya. Misalnya, seseorang meletakkan dompet di ketiaknya, maka ia sedang mengempit dompet.

5. Suduken

Kosakata 'suduken' berarti rasa sakit di bagian perut yang terasa seperti tertusuk. Rasa suduken ini biasanya dialami seseorang yang berolahraga terlalu keras setelah makan, terutama olahraga lari.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya