Ada Tradisi Minum Minuman Keras di Sulawesi, Berikut Jenis Miras Tradisional yang Tersebar

Berikut adalah berbagai macam jenis miras yang bisa dijumpai di Sulawesi

oleh Switzy Sabandar diperbarui 13 Apr 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 20:00 WIB
Barang bukti berupa puluhan karung yang berisi ribuan botol miras Cap Tikus.
Barang bukti berupa puluhan karung yang berisi ribuan botol miras Cap Tikus.

Liputan6.com, Makassar - Beberapa waktu lalu diberitakan tentang akses jalan milik salah seorang warga Kelurahan Loka, Bulukumba, Sulawesi Selatan yang ditutup dengan tembok setinggi 3 meter oleh tetangganya sendiri. Sang tetangga merasa kesal karena di rumah tersebut sering mengadakan pesta minuman keras (miras), hal tersebut patut menjadi pelajaran bersama.

Sulawesi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki ragam budaya dan adat istiadat, termasuk dalam hal minuman keras. Sulawesi memiliki berbagai jenis minuman keras yang berbeda-beda.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah berbagai macam jenis miras yang bisa dijumpai di Sulawesi.

1. Arak

Arak adalah, minuman keras yang terbuat dari nira kelapa atau enau. Arak ini dihasilkan dari proses fermentasi nira yang kemudian diolah menjadi minuman keras. Arak seringkali dijadikan sebagai bagian dari upacara adat atau kegiatan sosial.

2. Tuak

Tuak adalah, minuman keras tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Minuman ini juga dibuat dari nira pohon aren atau pohon kelapa yang kemudian difermentasi. Tuak sering dijadikan sebagai bagian dari upacara adat dan kegiatan sosial seperti arisan atau pertemuan keluarga.

3. Cap Tikus

Cap Tikus adalah, minuman keras inipun berasal dari bahan dasar nira kelapa atau enau. Minuman ini memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi dan seringkali dianggap sebagai minuman keras yang sangat berbahaya bahkan mematiakn karena kadar alkoholnya tidak terukur dengan jelas.

Miras dalam budaya Sulawesi telah menjadi bagian yang diaggap sangat penting terbukti hampir pada setiap acara, minuman keras pasti bisa dijumpai dengan mudah.

Sulistiyowati, salah seorang warga asli, Baubau, Sulawesi Tenggara yang sudah dua tahun tinggal di Magelang menuturkan bahwa minuman keras sudah menjadi tradisi.

"Minuman keras di tempat kami (Sulawesi) sudah ada sejak zaman dahulu," ujarnya.

Ia bercerita di setiap pesta atau pertemuan biasanya tersedia minuman keras.

"Kalau pesta atau pertemuan sampai tidak ada minuman keras, keluarga tersebut akan mendapat sebutan keluarga pelit. Namun, selama ini belum pernah ada pesta yang tidak menyediakan minuman keras," kata Sulis.

 

Penulis: Hermanto Asrori

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya