Liputan6.com, Banten - Ketan bintul merupakan salah satu makanan tradisional khas Banten. Ketan bintul menjadi makanan favorit dan selalu menjadi buruan masyarakat Kota Serang saat bulan Ramadan.
Dikutip dari berbagai sumber, kuliner ketan bintul telah ada sejak abad ke-16. Bahkan, ketan bintul menjadi salah satu menu favorit sultan Banten untuk berbuka puasa.
Uniknya, makanan ini hanya muncul selama bulan Ramadan. Ketan bintul dibuat dengan bahan dasar beras ketan yang ditaburi dengan kuah semur daging.
Advertisement
Selain enak, makanan pembuka ini cocok di perut dan juga di kantong. Proses pembuatan ketan bintul tidak sebentar.
Baca Juga
Beras ketan harus ditumbuk terlebih dahulu hingga menjadi adonan padat. Agar memperoleh tekstur yang lembut dan rasa yang gurih.
Kemudian adonan ketan dikukus dengan campuran santan dan aneka rempah-rempah yang sudah di sangrai. Setelah semuanya matang, adonan dipotong kecil-kecil.
Tekstur ketan bintul yang khas terasa pulen dan lembut di setiap gigitan dan kunyahan. Bahkan rasanya lebih gurih, semakin lengkap dengan taburan bumbu serundeng kelapa yang ditabur di atasnya.
Tidak hanya serundeng kelapa, sajian jajanan khas Ramadan ini dapat disajikan dengan menu masakan lainnya seperti daging empal. Empal daging yang menjadi pelengkap tidak hanya empal daging sapi, namun juga daging kerbau.
Biasanya ketan bintul dapat dengam mudah ditemukan di pasar Ramadan. Satu bungkus berisi 10 potong lengkap dengan taburan serundeng dan bawang. Harga per satu porsi Rp 15.000.
Adapula ketan bintul yang dijual dalam bentuk paket berisi satu ketan dan empal dijual seharga Rp 35.000. Jajanan Ramadan khas Serang, Banteng ini selalu laris diburu warga untuk dijadikan menu andalan takjil atau bukaan puasa.