Marak Kasus Pembunuhan, Kapolda Jateng Minta Masyarakat Hindari Konflik

Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi meminta semua pihak menghindari konflik-konflik internal di masyarakat.

oleh Dewi Divianta diperbarui 01 Jun 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 22:00 WIB
Kapolda Jateng, Irjel Pol Ahmad Luthfi (kiri), Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit (kanan) saat Press Conference Kasus Mutilasi
Kapolda Jateng, Irjel Pol Ahmad Luthfi (kiri), Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit saat konferensi pers kasus mutilasi (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sukoharjo - Dalam kurun waktu bulan Januari hingga Mei 2023 Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) sudah menangani puluhan kasus pembunuhan yang menggegerkan publik.

Kasus terbaru adalah kasus pembunuhan disertai dengan mutilasi di wilayah Sukoharjo dan Kota Surakarta.

Berawal dari temuan potongan-potongan tubuh di beberapa titik sungai, polisi akhirnya mengamankan pelaku mutilasi.

Tak membutuhkan waktu lama, dalam waktu kurang dari satu minggu, Ditreskrimum Polda Jateng, Polresta Surakarta dan Polres Sukoharjo membekuk pelaku saat akan melarikan diri.

Konflik Berujung Mutilasi

Polisi Lumpuhkan Pelaku Mutilasi di Sukoharjo dan Surakarta
Polisi Lumpuhkan Pelaku Mutilasi di Sukoharjo dan Surakarta (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Melihat maraknya pembunuhan di wilayah hukumnya itu, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi masyarakat berhati-hati dan menjaga hubungan sosial di masyakarat.

"Saya imbau masyarakat untuk menghindari konflik-konflik intern. Hal itu yang menjadi modus operansi terjadinya mutilasi," kata Ahmad di Mapolres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023).

Kapolda menyebut puluhan kasus pembunuhan yang terjadi di wilayah Jateng didominasi konflik yang berujung pembunuhan mutilasi.

"21 pembunuhan terungkap Polda Jateng, terbanyak adalah kasus mutilasi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya