Liputan6.com, Sukoharjo Kedelai menjadi komoditas pangan yang cukup dibutuhkan masyarakat, utuk kebutuhan pokoko dan industri dalam skala besar. Namun, meski menjadi bahan baku makanan yang banyak dicari, Indonesia masih belum cukup memenuhi kebutuhan akan kedelai.Â
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Supriyadi menjelaskan selama ini Jateng masih kekurangan komoditi kedelai, tak heran di pasaran banyak masyarakat tergantung pada kedelai impor.
Bahkan, Supriyadi menyebut di Jawa Tengah, (Jateng) daerah ini baru bisa memenuhi kebutuhan atas kedelainya sebesar 25 persen dari 100 persen yang dibutuhkan wilayah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Produksi kedelai 60 ribu hektar dikali 1,5 ton/tahun, hasilnya kurang lebih 90 ribu ton. Masih jauh belum mencukupi kebutuhan kita," kata Kadis Supriyadi saat meninjau pabrik pengolahan benih kedelai, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, kebiasaan para petani kedelai yang masih menggunakan benih standar dan menjadikan tanam kedelai hanya sebagai selingan, membuat hasil panen mereka tidak maksimal.
Berbeda apabila mereka menggunakan benih unggulan yang sudah melewati penyortiran baik secara manual atau menggunakan mesin canggih.
"Jangan hanya karena 'samben' (selingan) aja, tapi jadikan ini pekerjaan utama yang nanti hasilnya sangat bagus untuk perekonomian," tutur dia.
Produsen Penyedia Benih Unggulan
Dalam kesempatan itu, Supriyadi mendorong semakin banyak pengusaha atau perseorangan yang serius menjadi produsen benih kedelai sebagai salah satu upaya memperbaiki kulitas dari para petani kedelai.
Hal itu dimaksudkan agar para petani kedelai lebih mudah mendapatkan benih kedelai unggulan dan bisa menikmati hasil panen yang diinginkan pasar.
"Kita dorong hadirnya para produsen-produsen penyedia benih unggulan. Dari benih yang bagu nantinya ada peningkatan hasil produksi," ucap dia.
Sementara itu, Devi Setiabakti Planning and Production Inventory Control, PT Putra Permata Pasifik mengatakan perusahaannya belum lama berdiri di bidang penyediaan benih kedelai kualitas unggulan mengaku targetnya adalah menghasilkan benih-benih kedelai unggulan. Ia melanjutkan, di mana nantinya benih-benih tersebut bisa mempengaruhi hasil panen para petani di wilayah Jateng.Â
"Kami akan bermitra dengan petani kedelai di seluruh Jateng. Sekaligus memberikan jaminan harga di atas lebih tinggi dari pasaran ketika mereka menjual hasil panennya kepada kita," ujar Devi.
Tak hanya sebagai penyedia benih kedelai unggulan, pihanya akan memproduksi jenis kedelai premium yang layak konsumsi untuk konsumsi keluarga atau industri besar.
"Kami akan jadi opteker, tidak hanya sedia benih kedelai saja. Tapi, untuk konsumsi dan industri dalam skala besar," pungkas dia.
Advertisement