Doa Kesembuhan Orang Sakit yang Dicontohkan Rasulullah

Berikut 6 doa untuk kesembuhan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

oleh Arie Nugraha diperbarui 26 Jun 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi muslim memanjatkan doa
Ilustrasi muslim memanjatkan doa. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Liputan6.com, Bandung - Doa merupakan ujung tombak dari segala hajat atau seluruh rencana kegiatan yang dilakukan oleh manusia.

Tak hanya itu, dengan memajatkan doa akan memunculkan aura positif bagi orang yang melakukannya bahkan orang yang didoakannya.

Kegiatan religius ini sangat baik dilakukan untuk mempuk kepercayaan diri, tak terkecuali untuk orang sakit.

Dalam ajaran agama Islam, diceritakan bahwa Rasulullah SAW mendoakan kesembuhan para sahabatnya dengan berbagai lafal doa.

Mencuplik dari laman islam.nu.or.id, Senin, 26 Juni 2023, Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengutip sejumlah riwayat yang menceritakan Rasulullah SAW saat menjenguk sahabatnya yang sakit.

Berikut 6 doa kesembuhan orang sakit yang dicontohkan Rasulullah SAW :

1. Salah satu doa kesembuhan yang dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya, "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

2. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat.

Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

3. Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan baca doa berikut ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit. Dengan doa ini, Allah diharapkan mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut.

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.

Artinya, "Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).

4. Dapat juga mendoakan kesembuhan dengan menyebut langsung nama orang yang sakit. Ini dilakukan Rasulullah SAW saat menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash sebagaimana riwayat Imam Muslim berikut. Hanya saja mengganti nama Sa‘ad dengan nama orang sakit di hadapan kita.

Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.

Artinya, "Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).

 

Doa Kesembuhan

5. Sementara lafal doa ini bisa dibaca sebagai alternatif untuk penyakit apa saja. Lafal berikut ini dibaca Rasulullah SAW ketika menjenguk seorang badui yang menderita demam sebagai riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.

Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.

Artinya, "(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).

6. Selain doa kesembuhan, kita juga dapat menyertakan doa pengampunan dosa dan perlindungan agama dan raga mereka yang sedang sakit.

Doa ini yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA sebagaimana riwayat Ibnu Sunni berikut ini.

Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.

Artinya, "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).

Banyak lafal dapat digunakan ketika kita menjenguk orang yang sedang sakit. Selain doa berbahasa Arab, kita juga sebaiknya mendoakan mereka yang sakit dengan bahasa yang mudahdipahami agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Sebagian masyarakat meyakini berdoa harus menggunakan kalimat yang rumit. Namun jika pernah mendengar perkataan adalah doa, maka semestinya anggapan itu dibuang jauh - jauh.

Selain memanjatkan doa, untuk kesembuhan orang sakit alangkah baiknya dilakukan pemeriksaan medis sesegera mungkin.

Jika keduanya dipadupadankan dalam pelaksanaannya, maka kesehatan jasmani dan rohani akan terpenuhi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya