Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, menindaklanjuti kejadian dugaan penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) terhadap warga setempat di hutan Halmahera.
Kapolres Halmahera Tengah AKBP Faidil Zikri, saat dihubungi dari Ternate, Rabu, mengatakan pihaknya telah menerjunkan personel gabungan untuk menindaklanjuti insiden pemanahan oleh orang tak dikenal terhadap warga setempat di hutan Patani Timur dan Weda Timur.
Advertisement
Baca Juga
"Kami telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), lidik untuk mencari bukti-bukti dan petunjuk, memeriksa korban dan saksi, dan melakukan penyisiran TKP untuk mencari pelaku gabungan dengan BKO Polda, terdiri dari resmob dan brimob, menggandeng koramil, satgas," kata Faidil, dikutip Antara.
Menurut dia, aparat gabungan tersebut terdiri atas personel Koramil Patani, Polda Malut, resmob, personel Polres Halteng Samapta, Resmob Cokaiba, serta personel Polsek Patani dan Polsek Weda Utara.
Faidil mengatakan kendala yang dihadapi saat ini adalah cuaca dan kondisi kabut tebal, sehingga memengaruhi jarak pandang personel melakukan penyisiran, serta terbatasnya petunjuk di lokasi.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Kasus Penyerangan
Dia menambahkan pihaknya saling bahu-membahu untuk mengungkap kasus tersebut agar masyarakat senantiasa diberi kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
"Kami tidak akan tinggal diam dan akan berusaha semaksimalnya untuk ungkap perkara ini. Oleh karena itu, saya berharap kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan isu-isu yang dapat merugikan kita semua. Mari kita saling bahu-membahu guna mendapatkan pelaku serta menjaga kamtibmas di Patani, Weda timur, dan sekitarnya," katanya.
Kasus penyerangan warga oleh orang tak dikenal terjadi di Patani Timur hingga mengakibatkan seorang korban mengalami luka di bagian rusuk akibat terkena busur panah.
Korban pemanahan itu ialah seorang warga desa Damuli, Kecamatan Patani Timur, bernama Jubair Jafar (44), yang merupakan seorang petani.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (25/6), sekitar pukul 07.00 WIT, di mana korban berangkat dari rumah menuju ke kebun kelapa, tepatnya di lokasi Gonwle, Kecamatan Patani Timur, untuk mengambil kopra.
Setibanya di kebun kelapa, korban langsung mengambil tempat air dan saat turun ke sungai tiba-tiba dia mendengar suara dari arah barat dan terkena busur panah.
Advertisement