Liputan6.com, Yogyakarta - Salah satu tipe kepribadian seseorang yang berkaitan dengan cara bersosialisasi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu introvert dan ekstrovert. Namun, ada juga seseorang yang memiliki dua sifat itu sekaligus atau yang biasa disebut ambivert.
Orang dengan tipe ambivert pun menunjukkan beberapa tanda tertentu. Mengutip dari Reader's Digest, berikut 10 tanda kepribadian ambivert:
1. Terhubung dengan karakteristik ekstrovert dan introvert sekaligus
Advertisement
Psikolog dan penulis 'Stop Anxiety from Stopping You', Helen Odessky, PhD menjelaskan, seorang ambivert adalah seseorang yang memiliki dua sifat sekaligus. Artinya, mereka mungkin tak hanya memiliki karisma dan ketegasan seorang ekstrovert, tetapi juga merupakan seseorang yang perhatian dan memiliki keterampilan mendengarkan seorang introvert.
Baca Juga
Umumnya, ekstrovert bersemangat saat berada di sekitar orang lain, senang menjadi bagian dari pesta, dan menghindari kesendirian untuk waktu yang lama. Sementra introvert cenderung menjadikan waktu sendiri sebagai prioritas, menikmati percakapan yang lebih intim, menghindari pertemuan besar, lebih bersemangat saat sendirian, dan lebih suka memikirkan segala hal daripada membicarakannya.
Adapun seorang ambivert biasanya memiliki beberapa kebiasaan yang biasanya dimiliki seorang introvert dan ekstrovert. Ambivert tergolong lebih fleksibel secara emosional.
Menurut Psikolog dan penulis 'The Book of Sacred Baths', Paulette Kouffman Sherman, PsyD, orang ambivert bisa mendapatkan energi saat berada di keramaian dan dari kesendirian. Hal ini merupakan sebuah keuntungan karena seseorang memiliki dua keterampilan sebagai alat.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ambivert suka bersosialisasi, tetapi juga mendambakan waktu sendiri
2. Ambivert suka bersosialisasi, tetapi juga mendambakan waktu sendiri
Jika menghabiskan waktu dengan orang lain membuat kamu bersemangat tetapi sekaligus benar-benar melelahkan, artinya kamu adalah seorang ambivert. Seorang psikiater yang berbasis di Manhattan, Grant Brenner, MD menjelaskan, akan ada fase bagi seorang ambivert ingin berada di sekitar orang, tetapi kemudian pada titik tertentu menjadi muak dan ingin memulihkan energi dengan menyendiri.
Hal ini bisa menjadi kelebihan atau justru sebaliknya. Untuk mengatasi hal itu, seorang ambivert harus memiliki trik dalam mengatur waktu.
3. Ambivert memiliki indera yang baik tentang kapan harus mempercayai seseorang
Seorang ekstrovert cenderung lebih mudah mempercayai orang lain. Mereka bisa dengan mudah berbagi banyak hal tentang diri mereka.
Adapun di sisi lain, introvert lebih sulit membuka diri. Mereka juga cenderung lebih menjaga jarak sampai mereka tahu persis dengan siapa mereka berurusan.
Uniknya, seorang ambivert bisa melakukan keduanya. Hal ini menjadi sebuah kelebihan karena seorang ambivert akan memiliki indera atau perasaan yang baik tentang kapan harus mempercayai seseorang.
4. Ambivert merasa nyaman di berbagai lingkungan
Seorang ambivert akan memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan baik. Mereka cenderung fleksibel karena memiliki sisi introvert, sehingga membuat mereka mudah beradaptasi dan disukai.
5. Ambivert paham kapan waktunya melakukan banyak hal dan menarik diri
Seorang ambivert suka melakukan banyak hal yang berbeda untuk menghilangkan bosan. Namun, aktivitas yang terlalu banyak juga terkadang membuat mereka kelelahan. Ambivert dapat mencari interaksi sosial ketika mereka membutuhkan stimulasi dan menarik diri ketika mereka membutuhkan istirahat.
6. Ambivert adalah seorang komunikator yang baik
Seorang ambivert suka mempelajari percakapan yang mendalam dan intim. Mereka juga senang terlibat dalam obrolan ringan dengan orang asing.
Ambivert memiliki intuisi tajam tentang kapan harus menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang baik. Hal itu membantu mereka menghindari untuk mengatakan sesuatu hal yang tidak rasional atau impulsif.
Â
Advertisement
Ambivert sering merasa ragu-ragu
7. Ambivert sering merasa ragu-ragu
Karena bisa jadi introvert dan ekstrovert, seorang ambivert terkadang sulit meyakinkan diri terhadap suatu hal. Tak jarang mereka mempertanyakan banyak hal sebelum melakukan sesuatu yang akhirnya membuat ambivert ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
8. Ambivert dapat bekerja sendiri maupun berkelompok
Ambivert bisa menjadi bagian tim yang hebat karena mampu berkembang di dalam kelompok. Mereka memiliki keseimbangan sempurna untuk menjadi pusat perhatian sekaligus orang yang pendiam.
Saat mendapatkan tugas pribadi, ambivert juga tak akan menemukan masalah. Mereka cekatan dalam mencari pengetahuan atau informasi sendiri.
9. Ambivert merasa nyaman dengan berbagai kepribadian yang berbeda
Seorang ambivert biasanya bisa berhubungan baik dengan introvert maupun ekstrovert. Hal itu karena ambivert dapat terhubung dengan kedua kepribadian tersebut.
Mereka akan mudah berbaur dan beradaptasi dengan berbagai kepribadian. Layaknya bunglon, mereka bisa mengimbangi lawan bicara dengan mudah.
10. Ambivert memiliki jiwa entrepreneur
Ambivert bisa menjadi pemimpin dan pengikut yang baik. Mereka bisa berperan sebagai anggota tim sekaligus manajer yang hebat.
Hal itu karena ambivert memiliki kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi yang baik, sehingga memungkinkan mereka untuk dapat berhubungan dengan rekan kerja. Mereka juga memiliki tenaga penjualan yang hebat berkat kemampuan bersikap asertif, ramah, dan mudah didekati.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal 'Psychological Science' tercatat, dibandingkan introvert dan ekstrovert, seorang ambivert lebih unggul dalam penjualan. Hal ini terjadi karena ambivert merupakan kombinasi unik yang dapat menunjukkan tingkat ketegasan dan antusiasme yang terukur.
(Resla Aknaita Chak)