3 Fakta Menarik Sejarah Omah Indische atau Rumah Pocong Sumi Kotagede

Julukan ini muncul setelah cerita mitos keberadaan sosok pocong sumi yang kerap muncul menakut-nakuti.

oleh Tifani diperbarui 25 Agu 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 01:00 WIB
Rumah angker Yogyakarta
Pengunjung berswafoto di bangunan yang berdiri pada 1935 di Yogyakarta itu diklaim sebagai rumah angker dan mendapat sebutan Rumah Pocong Sumi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Omah Indische merupakan salah satu bangunan cagar budaya di kawasan Kotagede, Yogyakarta. Sayangnya, bangunan bergaya Eropa ini lebih kerap disebut sebagai Rumah Pocong Sumi.

Julukan ini muncul setelah cerita mitos keberadaan sosok pocong sumi yang kerap muncul menakut-nakuti. Padahal, rumah peninggalan zaman Belanda ini dulunya merupakan kediaman Menteri Agama (Menag) pertama Indonesia, Mohammad Rasjidi.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik sejarah Omah Indische.

1. Kediaman Menag pertama RI

Omah Indische merupakan bangunan bersejarah yang menjadi bukti keragaman budaya di Kotagede. Orang pertama yang menempati rumah tersebut adalah pasangan suami istri Atmosudigdo.

Pasangan Atmosudigdo memiliki lima orang anak, salah satunya Mohammad Rasjidi yang menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia (RI). Rasjidi lahir pada 20 Mei 1915 dan dilantik sebagai Menag pada 3 Januari 1946.

Dua saudara Rasyidi tinggal di luar negeri dan dua lainnya tinggal di luar Yogyakarta. Sedangkan, Rasjidi tinggal di Jakarta sejak menjabat sebagai Menag.

Rumah ini tidak lagi ditempati oleh keluarga Mohammad Rasjidi mulai 1946 hingga saat ini. Omah Indische terbengkalai selama bertahun-tahun dan tertutup oleh pepohonan serta semak belukar.

Sampai setelah gempa melanda Yogyakarta pada 2006, keluarga Mohammad Rasjidi mengunjungi rumah ini dan meminta seorang penjaga untuk merawatnya.

2. Sejarah Omah Indische

Omah Indische atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Pocong Sumi merupakan rumah peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada 1860. Rumah dengan luas 2.000 meter persegi ini kemudian diberi nama Omah Indische.

Nama ini disematkan oleh Bupati Bantul setelah meresmikan Desa Jagalan sebagai desa wisata. Sejak saat itu, Omah Indische menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah di luar Yogyakarta seperti Jakarta, Surabaya, dan lain-lain.

Sayangnya, banyak wisatawan datang ke rumah bersejarah ini untuk mencari pembuktian mengenai mitos dan kemistisan rumah tersebut. Padahal, rumah tersebut memiliki sejarah yang menjadi salah satu warisan zaman Belanda berbentuk bangunan yang dimiliki Kotagede.

3. Asal-usul Julukan Rumah Pocong

Julukan Rumah Pocong Sumi yang melekat pada Omah Indische berawal dari salah satu stasiun TV swasta yang mengadakan tiga acara bertema mistis. Kru TV mengaku disambut oleh makhluk astral bernama Mbah Sumi yang cukup agresif.

Kemudian rumah tersebut dijuluki sebagai Rumah Pocong Sumi. Tidak selesai, seorang YouTuber juga sempat singgah untuk menjelaskan siapa saja sosok makhluk astral di Rumah Pocong Sumi.

Selain sosok Mbah Sumi, terdapat sosok Noni Belanda dan sosok-sosok lainnya yang menjadikan rumah tersebut sebagai basecamp. Saat ini, label 'Rumah Pocong Sumi' di Google Maps telah dihapus dan digantikan dengan label baru bertajuk 'Omah Kuno Pos Malang'.

Nama baru Omah Indische di laman Google Maps memiliki arti sebagai rumah di dekat pos kamling yang 'malang' di tengah jalan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya