Permintaan Damai Anggota DPRD Takalar Usai Aniaya Kekasihnya Hingga Babak Belur

AG diduga dianiya kekasih yang merupakan anggota DPRD Takalar hingga babak belur di apartemennya.

oleh Fauzan diperbarui 05 Sep 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 01:00 WIB
AG (30), korban penganiayaan anggota DPRD Takalar (Liputan6.com/Istimewa)
AG (30), korban penganiayaan anggota DPRD Takalar (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wahyu Eka Putra (30), anggota DPRD Takalar yang dilaporkan ke polisi usai menganiaya kekasihnya AG (30) akhirnya angkat bicara. Kader Partai Golkar itu mengaku tengah berupaya untuk menyelesaikan kasusnya tersebut secara kekeluargaan. 

Usai kasusnya viral di berbagai platform media sosial. Wahyu Eka Putra mengaku langsung berangkat ke Jakarta dari Sulsel untuk menemui AG dengan maksud untuk berdamai. 

"Kebetulan saya lagi sama ini. Jadi saya berangkat ke Jakarta dan kembali ketemu AG, saya lagi sama sekarang. Saya sekarang bersama Ami, dan saya upayakan untuk berdamai sama Ami," kata Wahyu Eka Putra, Senin (4/9/2023).

Tak hanya menemui AG, Wahyu juga mengaku bertemu dengan keluarga AG. Ia berharap apa yang terjadi antara dirinya dan AG bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Saya sekarang di apartemen ini sama AG dan keluarganya," akunya. 

Saat ditanya terkait dirinya yang dilaporkan ke polisi oleh kekasihnya itu, Wahyu Eka Putra mengaku belum mendapat panggilan untuk diperiksa. Ia bahkan mengaku akan ke kantor polisi bersama AG untuk cabut laporan penganiayaan itu. 

"Kalau pemangilan di Polres belum ada surat yang saya terima. Rencananya saya mau ajak AG ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk cabut laporan. Perkembangan selanjutnya saya kabari," dia memungkasi. 

Jawaban AG saat Diajak Damai

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi.

Terpisah, AG membenarkan ihwal kedatangan Wahyu Eka Putra untuk berdamai. Dia mengatakan bahwa Wahyu Eka Putra juga menemui keluarganya untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. 

"Iya benar, Wahyu Eka Putra ada di sini di apartemen saya," terang AG. 

Saat ditanya soal keinginan Wahyu Eka Putra untuk berdamai, AG mengaku belum bisa ambil keputusan bersama keluarganya. Ia mengatakan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan permintaan damai yang diminta oleh wakil rakyat itu. 

"Iya bener, dia ada disini, tapi saya dan keluarga belum bisa ambil keputusan apapun kecuali ikuti proses yang ada sekarang," tegasnya.

Awal Mula Penganiayaan

ilustrasi-pemerkosaan-aniaya-1311208c.jp
Ilustrasi

AG, seorang wanita berusia 30 tahun diduga menjadi korban penganiayaan di Apartemen Casagrande Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (1/9/2023). Ironisnya pelaku penganiayaan adalah kekasihnya sendiri Wahyu Eka Putra (30) yang merupakan seorang anggota DPRD Takalar, Sulawesi Selatan. 

AG diduga dianiya oleh legislator dari Fraksi Partai Golkar itu hingga babak belur. Dari foto yang diterima Liputan6.com, sejumlah bagian pada wajah AG terlihat memar dan hidungnya mimisan. 

"Iya benar, saya dianiaya oleh Wahyu," kata AG, Minggu (3/9/2023). 

AG mengaku kala itu ia tiba-tiba didatangi oleh Wahyu di apartemennya. Keduanya sempat terlibat cekcok hingga AG kemudian dihadiahi bogem mentah di wajahnya berulangkali. 

"Saya dipukul pada bagian hidung, pipi kiri, mata kanan dan jidad. Saya babak belur," akunya. 

AG tak bisa memberikan perlawanan atas penganiayaan yang dilakukan kekasihnya itu. AG mengaku saat ini ia telah melaporkan apa yang dialaminya ke pihak kepolisian. 

"Saya hanya pacaran dengan Wahyu. Dan saya juga sudah melapor di Polsek kemarin," tandasnya. 

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, penganiayaan tersebut diduga terjadi lantaran Wahyu Eka Putra tak terima ditagih oleh kekasihnya, AG. Wahyu sebelumnya diketahui meminjam uang kepada kekasihnya itu sebesar Rp30 juta untuk kepentingan pribadinya. 

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya