Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat akan memasarkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah di tiga stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Tiga Stasiun KCJB di wilayah Jawa Barat itu adalah Stasiun Tegalluar, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Karawang.
Baca Juga
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, produk UMKM yang nanti dipasarkan itu antara lain menampilkan kuliner, kerajinan, kegiatan wisata dan budaya.
Advertisement
"Operasional komersil kereta cepat ini mulai 1 Oktober, kami minta agar Pemda berkoordinasi dengan KCIC, juga dengan asosiasi-asosiasi mendukung kedatangan kereta cepat ini secara komersil. Mungkinkan ada masyarakat yang hanya untuk mencoba terus puter-puter, lalu balik lagi, jadi entah disediakan kuliner atau apa," ujar Bey dalam keterangan resminya, Bandung, Kamis, 21 September 2023.
Bey menjelaskan keberadaan produk UMKM yang dijual di Stasiun KCJB itu dapat memberikan kesan dan pengalaman yang membekas kepada penumpang terhadap nuansa khas Jawa Barat.
Untuk itu kata Bey, dalam pelaksanaan pemasaran produk UMKM ini harus dilakukan sesegera mungkin atau jemput bola.
"Kita ingin memastikan ada kenang-kenangan sudah datang ke daerah Jawa Barat," kata Bey.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan otoritasnya siap memberi fasilitasi yang bisa dimanfaatkan untuk meramaikan operasional komersil KCJB.
Setiawan mengaku akan bertemu dengan pengelola Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk membicarakan soal pemasaran produk UMKM tersebut.
"Kita akan rapat dengan manajemen KCIC termasuk membahas semua," kata Setiawan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap perjalanan kereta api cepat Jakarta - Bandung yang ditumpanginya dianggap nyaman dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
Menurut Jokowi dengan uji coba kereta api cepat yang telah dilakukan ini meyakinkan harapannya agar masyarakat segera beralih ke transportasi umum.
"Kita harapkan masyarakat bisa menggunakan kereta cepat ini nanti mula awal bulan Oktober. Dan kita harapkan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, LRT, MRT, Trans Jakarta. Sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi, saya kira arahnya kesitu," ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Bandung, Rabu, 13 September 2023.
Jokowi mengatakan dampak kemacetan lalu lintas di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan kawasan Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Sumedang akibat penggunaan kendaraan pribadi berakibat negara rugi lebih dari Rp 100 triliun per tahun.
Jokowi menegaskan operasional kereta api cepat bagi masyarakat pada awal Oktober 2023 ini tidak mutlak. Pasalnya kata Jokowi masih banyak faktor yang harus disempurnakan.
"Tapi yang menentukan nanti manajemen kereta api cepat, jangan dipikir saya nanti mengejar-ngejar. (Tarif dan keselamatannya) nanti yang menentukan manajemen kereta cepat. Berdasarkan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan," kata Jokowi.
Sementara untuk sertifikasi izin operasi kereta api cepat, Jokowi menjawab akan terbit dalam sepekan mendatang.
Jokowi menuturkan seluruh pembangunan kereta api cepat ini tidak ada subsidi dari dana pemerintah. Namun Jokowi belum menghitung tarif yang hendak di patok kepada penumpang nantinya.
"Nanti dilihat semua kan ada kalkulasinya, semua ada itung -itungannya. Namun apa pun yang penting kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal. Baik itu kereta cepat, MRT, LRT dan bus," ucap Jokowi.
Pengerjaan infrastruktur kereta api cepat baru 92 persen pembangunnya. Sehingga masih belum tampak kesempurnaan fasilitas seperti di stasiunnya.
Tapi Jokowi tidak mau hal itu menjadi kendala rencana operasional kereta api cepat di awal Oktober 2023 menjadi penghambat.
"Ya memang belum, baru tadi disampaikan ke saya 92 persen tapi kan keretanya sudah siap ya dimanfaatkan," tukas Jokowi.
Jokowi mengklaim keselamatan perjalanan menggunakan kereta api cepat terjamin. Alasannya, perusahaan yang kini menggarap proyek tersebut telah berpengalaman di negara asalnya yakni China.
Pada waktu itu, Jokowi beserta beberapa menteri, pejabat Pemerintah Jawa Barat dan kalangan artis mencoba menumpangi kereta api cepat Jakarta-Bandung. Pada sesi uji coba tersebut, jarak tempuh dari Halim-Padalarang hanya memakan waktu 35 menit.