Mengenal Doxing yang Menimpa Food Vlogger Codeblue dan Cara Mencegahnya

Farida membongkar dan menyebarkan soal data pribadi dan kehidupan Codeblue atau doxing.

oleh Tifani diperbarui 25 Sep 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi Doxing
Ilustrasi Doxing (Photo by Hannah Wei on Unsplash)

Liputan6.com, Yogyakarta - YouTuber Farida Nurhan menuai kecaman warganet setelah diduga melakukan doxing kepada seorang food vlogger berinisial Codeblue. Perseteruan keduanya berawal dari Codeblue yang mengunjungi sebuah tempat makan di kawasan Tangerang.

Seperti yang diketahui, Codeblue merupakan food vlogger yang dikenal warganet memiliki komentar dan kritik yang pedas. Kritik pedas dari Codeblu tersebut kemudian memancing sosok Farida Nurhan untuk membela pemilik warung, tetapi dengan cara yang akhirnya berujung pada hujatan warganet.

Farida membongkar dan menyebarkan soal data pribadi dan kehidupan Codeblue atau doxing. Bahkan, menghina fisik Codeblue yang tidak pernah terungkap di depan kamera.

Lalu apa itu doxing yang menimpa food vlogger Codeblue? Dikutip dari laman kementrian Komunikasi dan Informatika, doxing adalah tindakan menyebarkan informasi pribadi seseorang secara online, tanpa seizin orang tersebut.

Informasi pribadi yang sering menjadi target doxing meliputi nama, alamat, nomor telepon, alamat email, nomor KTP, dan informasi keuangan. Doxing dapat memiliki dampak yang signifikan bagi korban, baik secara pribadi maupun profesional.

Korban doxing dapat mengalami gangguan, intimidasi, bahkan ancaman kekerasan. Doxing juga dapat berdampak negatif pada karier dan reputasi korban.

Bagaimana Cara Mencegah Doxing?

Tidak kejahatan seperti doxing tentunya dapat dicegah. Berikut beberapa cara mencegah doxing di media sosial.

1. Jangan Unggah Informasi Pribadi

Jangan membagikan informasi pribadi secara berlebihan di media sosial atau platform online lainnya. Sebab, para pelaku doxing pasti akan dengan mudah mencari data-data yang umumnya bersifat privat.

Hindari juga rikan informasi pribadi kepada orang yang tidak Anda kenal atau tidak Anda percayai.

2. Lakukan Pencarian Internet tentang Diri Sendiri

Cara mencegah doxing yang terakhir adalah melakukan pencarian internet tentang diri Anda secara berkala. Dengan melakukan pencarian ini, Anda dapat mengetahui apakah ada informasi pribadi Anda yang dibagikan secara online tanpa izin.

Jika Anda menemukan informasi tersebut, segera laporkan ke pihak berwajib. Cara ini juga dapat dilakukan di berbagai laman media sosial.

3. Pakai Akun Email Terpisah

Anda bisa menggunakan email terpisah untuk media sosial dan pribadi. Gunakan email kantor dan bisnis untuk pekerjaan dan profesional.

Anda bisa menggunakan email terpisah untuk akun media sosial. Selain itu pakai kata sandi yang berbeda untuk media sosial Anda.

 

4. Waspadai Izin Aplikasi

Cara mencegah doxing selanjutnya adalah mewaspadai izin aplikasi. Sebelum melakukan pendaftaran, Anda bisa membaca terlebih dahulu ketentuan yang ditawarkan aplikasi.

Contohnya saja penawaran mengizinkan akses informasi dari media sosial. Hal ini perlu diwaspadai jika aplikasi tidak punya keamanan memadai.

Pasalnya, peretas doxing dapat menembus sistem dan mendapatkan informasi pengguna.

5. Melindungi Akun Keuangan

Seorang doxer dapat membagikan informasi keuangan seseorang. Anda perlu mengambil langkah untuk menghubungi bank dan penyedia kartu.

Pastikan kartu Anda terlindungi dan ditutup untuk mencegah doxing.

6. Hapus Email Phishing

Cara selanjutnya untuk mencegah doxing adalah menghapus email spam atau tidak klik tautan dari pesan email. Anda perlu mewaspadai email phising untuk meminta alamat rumah, kata sandi, dan informasi pribadi.

Contohnya saja email dari perusahaan kartu kredit atau bank meminta data pribadi. Hal ini termasuk penipuan, karena lembaga keuangan tidak pernah meminta informasi melalui email.

7. Hati-Hati Menggunakan Jaringan Internet Publik

Jaringan internet publik, seperti Wi-Fi gratis di kafe, hotel, atau tempat umum lainnya, memang sangat praktis dan menghemat biaya. Namun, penggunaan jaringan internet publik juga memiliki risiko keamanan yang perlu diwaspadai.

Peretas dapat menggunakan jaringan internet publik untuk mengirim email phishing yang menipu Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda. Bahkan, peretas dapat menggunakan jaringan internet publik untuk mencuri data pribadi Anda, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi perbankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya