Mengenal Apa itu Tes Kepribadian Hexaco, Berikut 6 Tipe Kepribadiannya

Tes kepribadian hexaco merupakan salah satu tes yang biasanya digunakan untuk mengetahui gambaran terkait karater manusia.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 11 Okt 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi Tes Kepribadian
Ilustrasi Tes Kepribadian (dok. Unsplash.com/Ben Mullins)

Liputan6.com, Bandung - Saat ini banyak sekali tes kepribadian yang bisa kita lakukan terutama untuk kebutuhan kerja atau hal lainnya. Baru-baru ini tes kepribadian Hexaco tengah ramai dibahas terutama untuk mengetahui karakter dari seseorang.

Tes kepribadian hexaco sendiri mempunyai enam aspek untuk mengukur kepribadian seseorang. Di antaranya honesty-humility, emotionality, extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience.

Biasanya saat menjalani tes kepribadian hexaco terdapat sejumlah pertanyaan-pertanyaan salah satu contohnya, “Saya sering berjalan-jalan”. Adapun hasil dari jawaban tersebut akan dianalisis dan diteliti untuk menemukan kepribadian dari seseorang tersebut.

Tes ini juga sering digunakan untuk mengetahui seseorang atau suatu individu dalam memahami alasan perilaku atau tindakannya. Serta sering digunakan oleh para profesional kesehatan mental.

Tes kepribadian hexaco juga termasuk tes yang mudah untuk dilakukan dan tidak memakan waktu lama. Tes ini juga terkadang digunakan menjadi salah satu proses tes kepribadian saat seleksi kerja.

Melansir dari verywellmind tes kepribadian hexaco dikembangkan pada 2000 oleh profesor psikologi Kanada Kibeom Lee, Ph.D. dan Michael C. Ashton, Ph.D. Fondasi daftarnya berasal dari penelitian terhadap lima ciri kepribadian inti.

Diketahui tes ini juga telah menjadi bidang studi utama dalam psikologi oleh para peneliti seperti Donald Fiske pada 1940-an. Kemudian oleh Dr. Paul Costa dan Dr. Robert McCrae pada 1980-an.

Sejak saat itu tes kepribadian Hexaco mulai dikenal serta digunakan secara luas di berbagai negara. Tes ini juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa untuk memudahkan prosesi tes kepribadiannya.

Berikan Gambaran terkait Karakter Manusia

Kepribadian
Ilustrasi/copyright pixabay.com/cuncon

Tes hexaco merupakan sebuah tes kepribadian yang mempunyai tujuan dalam memberikan gambaran selengkap mungkin terkait karakter manusia. Hexaco personality merupakan teori kepribadian terbaru dan menjadi pengembangan yang dinilai lebih komprehenis daripada sebelumnya.

Adapun tes ini biasanya digunakan untuk mengukur bagaimana kepribadian manusia dari berbagai situasi. Seperti dijelaskan sebelumnya terdapat enam domain utama yang menjadi penilaian yaitu honest-humility atau kejujuran-kerendahan hati.

Kemudian ada emotionality (emosionalitas), openness to experience (keterbukaan terhadap pengalaman), extraversion (extraversi), agreeableness (keramahan), dan conscientiousness (kesadaran).

Mengenal 6 Tipe Kepribadian berdasarkan Tes Hexaco

Kepribadian Dari Tipe Tertawa
Kepribadian Dari Tipe Tertawa. (Dok: Jagranjosh.com)

Melansir dari verywellmind berikut ini adalah penjelasan 6 tipe kepribadian berdasarkan dari tes Hexaco:

1. Honesty-Humility (Kejujuran-Kerendahan Hati)

Mereka yang memiliki nilai tinggi dalam sifat honesty-humility jarang sekali melanggar aturan. Mereka jarang menipu orang lain demi keuntungan pribadi, tidak tertarik pada kemewahan, atau tidak merasa berhak atas status sosial yang tinggi.

Sebaliknya, jika mereka mempunyai nilai yang rendah maka memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, menyanjung orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, hingga bisa melanggar aturan demi keuntungan pribadi.

2. Emotionality (Emosionalitas)

Seseorang yang mempunyai skor tinggi dalam emotionalitynya maka cenderung menggalami lebih banyak kecemasan. Mereka mendambakan lebih banyak dukungan emosional, merasakan empati yang lebih tinggi pada orang lain, serta takut akan bahaya fisik.

Adapun seseorang yang mendapatkan skor rendah maka tidak takut untuk disakiti secara fisik, merasa lebih terpisah dari orang lain, mengalami tekanan yang lebih sedikit, dan tidak cenderung terbuka kepada orang lain.

3. Opennes to experience (keterbukaan terhadap pengalaman)

Pemilik skor tinggi dalam sifat ini merupakan orang yang imajinatif dan tertarik pada orang atau ide yang tidak lazim. Biasanya mereka mendalami alam dan seni serta ingin mengetahui tentang basis pengetahuan yang berbeda.

Sebaliknya jika skornya rendah mereka cenderung tidak kreatif dan menyimpang dari ide-ide radikal. Individu tersebut juga tidak tertarik pada karya seni dan tidak mempunyai keingintahuan intelektual.

Tipe Selanjutnya

Ilustrasi diri sendiri, ramah, rendah hati
Ilustrasi diri sendiri, ramah, rendah hati. (Image by user18526052 on Freepik)

4. Extraversion (extraversi)

Pada tes ini seseorang yang mempunyai skor tinggi merupakan orang yang mempunyai percaya diri tinggi ketika memimpin orang lain. Mereka merasa bersemangat dan termotivasi setelah berinteraksi dengan orang lain dan memandang dirinya secara positif serta berkembang dalam situasi sosial.

Kemudian untuk yang mempunyai skor rendah mereka sering menganggap bahwa diri mereka tidak populer dan sering merasa terkuras dalam situasi sosial. Selain itu mereka juga tidak nyaman ketika menjadi pusat perhatian dan tidak terlalu menunjukkan antusiasme dan optimismenya.

5. Agreeableness (keramahan)

Orang yang mempunyai skor tinggi dalam agreeableness mempunyai sifat yang lebih cenderung berkompromi dan dapat mengatur emosinya. Mereka menilai orang lain dengan keringanan hukuman dan mudah memaafkan.

Namun jika skornya rendah mereka cenderung menyimpan dendam kepada orang yang menyakitinya dan tipe yang keras kepala. Mereka juga suka mengkritik orang lain dan mudah marah bilamana dianiaya.

6. Conscientiousness (kesadaran).

Jika skor tersebut tinggi maka orang tersebut sangat mempertimbangkan keputusan dengan hati-hati dan mengincar sebuah kesempurnaan serta akurasi. Biasanya orang tersebut mempunyai disiplin dalam bekerja untuk mencapai tujuannya dan terorganisir dengan waktu dan lingkungannya.

Adapun untuk yang memiliki skor rendah mereka biasanya lebih membiarkan kesalahan berlalu saja dan membuat keputusan secara implusif. terkadang juga tidak terlalu memperhatikan waktu atau lingkungan sekitar dan terhalang oleh tujuan serta tugas yang menantang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya