Liputan6.com, Yogyakarta - Sebagai penghasil kelapa Dusun Semuten, Desa Jatimulyo, Dlingo, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta harga buah rata-rata Rp4.000,00 per butir atau kadang dibiarkan jatuh membusuk di kebun. Melihat kondisi ini tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM mengembangkan kelapa ke masyarakat agar memiliki nilai tambah dengan mengolahnya menjadi virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni, sabun blondo, dan cookies ampas kelapa.
Invia Etika Zain Mahasiswa PKM UGM dari FMIPA mengatakan Invia mengatakan program pengembangan potensi produk olahan kelapa kepada ibu rumah tangga di Dusun Semuten ini untuk memberdayakan anggota kelompok PKK RT 05 Dusun Semuten. Melalui program ini mengajarkan anggota PKK bagaimana memilih bahan baku, pelatihan pembuatan produk, produksi pembuatan produk, pengemasan dan pemasarannya.
“Melalui kolaborasi ini, Ibu-ibu PKK Dusun Semuten mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah kelapa menjadi produk bernilai tambah,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Zaid Alfarizi (FEB), anggota tim PKM UGM lainnya mengatakan setiap kepala keluarga memiliki 16 pohon kelapa di dekat rumahnya dengan 1 pohon memiliki 20-25 butir dengan usia panen dua bulan sekali. Menurut Zaid ketiga produk olahan tersebut memiliki harga jual yang tinggi.
“Selain memberikan manfaat ekonomi juga membantu dalam menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
zaid mengatakan salah satu produk unggulan programnya yaitu VCO atau minyak kelapa murni. VCO yang dihasilkan menggunakan metode ekstraksi dari daging kelapa segar tanpa proses pemanasan dan tambahan bahan kimia.
“VCO memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan kulit,” kata Zaid.
Selain VCO, mahasiswa juga membuat produk sabun blondo dan cookies ampas kelapa yang merupakan produk turunan dari hasil pembuatan VCO atau minyak kelapa murni. Pembuatan sabun blondo, menggunakan minyak kelapa sebagai bahan dasar yang memiliki kandungan alami untuk menjaga kelembaban kulit dan mengurangi masalah kulit seperti jerawat atau iritasi.
Sementara pada produk cookies ampas kelapa dibuat dengan bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan cookies dengan rasa yang enak dan bergizi serta mengandung kaya akan ser at sehingga baik untuk kesehatan pencernaan.
Selain Zaid dan Invia anggota PKM UGM lainnya adalah Francesco Timothy Primaananta (FMIPA), Salsabila Amatul Karim (FMIPA)dan Siti Nur Aisyah (FMIPA). Mereka masuk dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat dengan pendistribusian dana bantuan dari UGM dan Kemendikbud Ristek.