Liputan6.com, Bojonegoro - Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Praktikno, melakukan kunjungan di titik nol lokasi pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Karangnongko, di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kamis (19/10/2023).
Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, mengatakan jika bendungan Karangnongko merupakan masa depan Bojonegoro. Karena Bojonegoro dengan struktur ekonominya menjadi salah satu urat nadi di sektor pertanian.
Baca Juga
"Mudah-mudahan pelaksaan proyek bendungan bisa berjalan lancar dan menjadi modal anak-anak muda di Bojonegoro dan Blora," kata Adriyanto dalam sambutannya.
Advertisement
Sementara itu, Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyampaikan, jika tampungan bendungan Karangnongko mencapai 65,3 juta meter kubik.
"Proses pekerjaannya tidak menyentuh masyarakat dulu. Kita kerjakan pelimpah berpintu, jembatan belly hilir dan elektrikal," kata menteri Basuki menjelaskan teknis pelaksanaan.
Menurut Basuki, terlaksananya groundbreaking bendungan Karangnongko ini tak lepas dari langkah Bupati Bojonegoro periode 2018-2023, Anna Mu'awanah. Sebagaimana proyek strategis nasional, selalu menimbulkan ketidakpuasan sebagian masyarakat yang merasa dirugikan.
Menurut Basuki saat itulah Bupati Bojonegoro Anna Mua'wanah menunjukkan kegigihannya untuk mewujudkan kebutuhan masyarakat dengan dibangunnya bendungan Karangnongko.
"Bayangkan, saya dan pak mensesneg sudah menjabat berapa tahun? Kenapa baru ini dibangun kalau bukan kegigihan bu anna," kata Basuki.
Menurutnya, wilayah sekitar bendungan Karangnongko adalah daerah kering kerontang. Sehingga, masyarakat butuh air dan konektivitas untuk kesejahteraan.
Kinerja Bendungan
Sementara itu, Mensesneg Praktikno, menegaskan bahwa inti kemakmuran rakyat ada pada air dan konektivitas. Dengan adanya air dari Bendungan Karangnongko diharapkan bisa mengembangkan potensi agrobisnis.
"Adanya agrobisnis yang dikembangkan bisa menyerap hasil pertanian warga sekitar," kata Pratikno.
Bendungan Karangnongko diproyeksikan mampu menyuplai air irigasi mencapai 6.950 hektar. Ini dengan potensi lahan 158 ribu hektar. Bendungan Karangnongko juga dijadikan air baku untuk wilayah Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban dengan debit 1,15 meter kubik per detik.
Bendungan ini juga digadang-gadang menjadi pembangkit listrik 1 MWatt.
Untuk area genangan tersebar di Desa Ngelo dan Kalangan Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Desa Mendenrejo, Megeri, Ngeblak, Ngrawoh, Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Advertisement