Pemkot Bandung Siapkan Wisata Medis di RS Santosa dan RSUD Bandung Kiwari, Seperti Apa?

Konsep wisata medis ini melibatkan seluruh perjalanan pasien dari mulai keluar rumah hingga masuk ke rumah sakit.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 28 Okt 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2023, 02:00 WIB
Bali Rintis Wisata Medis untuk Turis Domestik
Ilustrasi bedah plastik. (dok. H Shaw/Unsplash.com)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung disebut tengah menyiapkan sejumlah rumah sakit agar bisa membuka wisata medis. Harapannya, memperbesar peluang investasi dan menjadikan Kota Bandung sebagai wisata medis favorit di masa depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian. Ia menyampaikan, rumah sakit yang disiapkan untuk wisata medis adalah yang masuk kategori kelas A dan B.

Dua rumah sakit yang sudah memenuhi syarat untuk dijadikan wisata medis adalah RSUD Bandung Kiwari dan RS Santosa.

"Konsep wisata medis ini melibatkan seluruh perjalanan pasien dari mulai keluar rumah hingga masuk ke rumah sakit. Untuk memfasilitasi hal ini, akan ada biro pariwisata yang akan membantu pasien dan pendamping mereka," kata Anhar dikutip lewat keterangan pers, Bandung, Rabu 25 Oktober 2023.

Menurutnya, RSUD Bandung Kiwari terkenal unggul dalam layanan terkait kelahiran, medical checkup, dan rehabilitasi medis.

Sementara, RS Santosa Bandung memiliki keunggulan dalam pengobatan penyakit jantung dan syaraf. Rumah sakit ini disebut telah menjadi tujuan perawatan bagi banyak pasien asing.

"Untuk saat ini, Permenkes hanya mengizinkan rumah sakit kelas A dan B untuk menjadi penyelenggara wisata medis, dan Kota Bandung memiliki potensi besar dalam hal ini," ungkapnya.

Anhar mengatakan, gagasan wisata medis dilatarbelakangi saat Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekhawatiran atas jumlah orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk perawatan medis dan berwisata kesehatan.

Devisa yang dikeluarkan untuk tujuan ini mencapai angka yang signifikan, yakni sebanyak Rp170 triliun.

"Banyak dari mereka yang memilih Malaysia, khususnya Penang, sebagai tujuan utama. Padahal, fasilitas kesehatan di Indonesia tidak hanya sebanding dengan yang ada di luar negeri, tetapi juga memiliki keunggulan dalam berbagai aspek," akunya.

Upaya untuk mendorong wisata medis di Indonesia pun akhirnya melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pada tahun 2015, Permenkes 76 tentang wisata medis diterbitkan. Namun, hingga saat ini, di Jawa Barat belum ada proyek pilot yang dijalankan meskipun Bandung memiliki fasilitas yang memadai.

"Untuk itu, kami menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung juga dengan dinas-dinas lain untuk mewujudkan wisata medis," kata Anhar.

Anhar juga menyampaikan, Kota Bandung berencana untuk menambah lima rumah sakit pada tahun depan. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 16 rumah sakit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya