Liputan6.com, Yogyakarta - Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum penting bagi PSSI dan seluruh stakeholder sepak bola di Indonesia untuk belajar banyak dari FIFA. Pasalnya, selama ini banyak yang menilai jika sepak bola Indonesia masih jalan di tempat, misalnya dari sisi tata kelola hingga industri.
Tak heran jika kehadiran Piala Dunia U-17 ini diharapkan menjadi menjadi ajang menimba ilmu bagaimana mengelola sepak bola yang ideal. Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut tata kelola sepak bola tak hanya berkaitan dengan wilayah teknis, tetapi juga melibatkan berbagai sektor yang terlibat.
Dengan menjadi tuan rumah, ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dalam meningkatkan kualitas sepak bola tanah air.
Advertisement
Baca Juga
1. Menginspirasi Talenta yang Terlibat
Tema dari FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-17 ini adalah 'Inspiring Stars'. Ini berarti orang-orang yang nantinya akan menjadi talenta yang terlibat di bidang sepak bola.
Dalam hal ini tentu tidak hanya pemain, tetapi juga pelatih, wasit, administrator, seluruh area event organizer, media,communication, brand, dan lainnya, agar bisa menginspirasi bagaimana Piala Dunia U-17 2023 diselenggarakan sesuai dengan standar FIFA.
2. Football Development
Masih ingat dengan Piala Dunia 2002? Ajang sepak bola terakbar itu digelar di dua negara Asia, yakni Jepang dan Korea. Semenjak ajang tersebut, banyak pembenahan dari sisi tata kelola hingga mindset stakeholdernya.
Kini kedua negara tersebut memiliki kualitas sepak bolanya di atas rata-rata negara Asia lainnya. Bahkan mereka menjadi langganan Piala Dunia untuk menjadi wakil Asia.
Hal ini tentu saja bisa terjadi di Indonesia, meski hanya menggelar untuk kelompok umur, namun penyelenggaraan tetap saja dilakukan dengan standar FIFA.
"Karena, pada akhirnya, kepercayaan yang telah diberikan FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-17 2023 ini alasan utamanya yakni untuk football development. Jadi yang pertama, dampak dalam lingkup yang kecil adalah dalam lingkup sepak bolanya," ujar Ratu Tisha di Solo, Selasa (14/11/2023). Ya, salah satu alasan utama FIFA menunjuk tuan rumah kejuaraan ini ialah membantu perkembangan sepak bola di negara penyelenggara.
Â
Pembenahan
3. Pembenahan Manajemen Pertandingan
Selama ini kompetisi sepak bola Indonesia dikenal dengan manajemen yang buruk. Penjadwalan pertandingan yang tiba-tiba berubah, hingga isu pengaturan skor.
Untuk itu, adanya agenda Piala Dunia ini penting dipelajari adalah manajemen pertandingan. Untuk itu Head of Competition di area LOC itu diisi oleh Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), fungsinya agar Indonesia bisa belajar banyak untuk memperbaiki Liga Indonesia.
4. Bangkitkan Sektor Ekonomi
Di luar aspek sepak bola yang menjadi fokus utama, Piala Dunia U-17 2023 ini diharapkan bisa ikut memberikan dampak kepada sektor ekonomi. Harapannya, hajatan ini bisa ikut mendorong perkembangan industri olahraga di Indonesia.
Ratu Tisha menyebut, dampaknya harus menjadi masif dan memberikan dampak ekonomi bagi industri sepak bola Indonesia ke depannya.
Â
Penulis: Taufiq Syarifudin
Advertisement