Siswa SMP Meninggal Dunia Akibat Main Kuda Tomprok, Apa Itu?

Siswa SMP di Bekasi dikabarkan meninggal dunia usai bermain kuda tomprok. Permainan kuda tomprok sendiri merupakan permainan yang cukup berbahaya karena berpotensi mengalami cedera serius pada pemainnya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 21 Nov 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 15:28 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Bandung - Seorang siswa SMP di Kota Bekasi dikabarkan meninggal dunia usai bermain kuda tomprok bersama teman-temannya. Melansir dari Merdeka siswa berinisal MA (13) tersebut meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Diketahui MA (13) merupakan siswa kelas 2 SMP dan meninggal dunia usai bermain pada Jumat (17/11/2023). MA diketahui bermain kuda tomprok bersama 12 temannya ketika waktu jam istirahat di dalam kelas.

Insiden tersebut terjadi ketika masing-masing siswa mendapatkan giliran untuk melompati para pemainnya yang berposisi membungkuk seperti kuda. Namun, ketika MA membungkuk dan dilompati oleh temannya dia terjatuh dan mengalami cedera.

Diketahui MA mengalami cedera di bagian kepala hingga dikabarkan pingsan usai kejadian tersebut. Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono menyampaikan bahwa MA berada pada urutan ketiga dan saat pingsan mulutnya sempat keluar busa.

"Si korban ini sebelumnya main kuda tomprok, kebetulan dia (korban) urutan ketiga. Kemudian saat kejadian dia terjatuh, saat di TKP korban pingsan, mulutnya keluar busa," ujarnya.

Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban MA mengalami luka pada bagian kepala belakangnya. Setelah pingsan korban langsung dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.

"Kita ke rumah sakit, di rumah sakit luka luarnya tidak terlihat (meninggalnya) di rumah sakit," tambahnya.

Kompol Jupriono juga menyebutkan bahwa ketika dilakukan penyelidikan pihaknya tidak menemukan adanya unsur sengaja atau kelalaian saat kejadian. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi ketika korban tengah bermain.

"Memang kalau unsur sengajanya sulit untuk kita dapatkan, karena saat kejadian memang sedang bermain mereka, bukan sengaja ada yang dorong dan sebagainya, tidak ada, enggak ada (kesengajaan), karena kalau orang dipidana itu harus ada dua sebab ya, sengaja atau lalai," dia memungkasi.

Diduga Kepala Belakang Korban Terluka

Mengalami Cedera Kepala
Ilustrasi Mengalami Cedera Kepala Credit: pexels.com/Anna

Seperti dijelaskan sebelumnya, Kompol Jupriono menyebutkan bahwa ketika MA terjatuh korban sempat pingsan dan mengeluarkan busa. Adapun berdasarkan keterangan teman-temannya korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Usai dilarikan ke rumah sakit korban ternyata tidak berhasil untuk diselamatkan dan meninggal dunia. Jupriono menyebutkan bahwa korban diduga mengalami luka pada kepala belakangnya.

"(Meninggal) di RS. Dimungkinkan (luka) di kepala belakang," ujarnya.

Pihak kepolisian juga menyampaikan bahwa saat ini pihak keluarga korban sepakat untuk tidak melakukan autopsi terhadap jasad korban dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah.

"Keluarga korban tidak menghendaki untuk diautopsi, karena sudah menerima sebagai musibah atau ajalnya, keluarga sepakat untuk tidak diautopsi, kita temui keluarganya, kita berikan penjelasan kalau ingin proses hukumnya berjalan korban harus kita autopsi," pungkasnya.

Lantas Apa Itu Kuda Tomprok?

inner child
Ilustrasi anak-anak bermain. (Foto: Unsplash/Robert Collins)

Melansir dari beberapa sumber Kuda Tomprok adalah permainan yang ternyata sering dimainkan oleh anak sekolah. Namun, permainan ini termasuk dalam permainan yang sangat berbahaya.

Permainan Kuda Tomprok bisa menyebabkan kecelakaan kepada pemainnya bahkan mengalami cedera yang cukup parah. Di antaranya bisa mengalami cedera patah tulang hingga terjadinya benturan pada kepala.

Permainan ini juga tidak bisa dimainkan begitu saja karena sedikitnya harus ada empat orang pemain agar kuda tomprok bisa dimainkan tanpa menimbulkan cedera. Selain itu para pemain juga harus berjejer dengan rapat dan posisi membungkuk.

Bagian kepala juga harus berada di posisi ke bawah dan bagian bokong terangkat atau nungging. Kemudian di bagian depannya ada orang yang bertugas untuk menjadi penjaga dan posisinya harus bersandar pada dinding atau tiang.

Orang yang dalam posisi membungkuk tersebut akan ditunggangi oleh lawan dan penjaga dengan orang tersebut akan melakukan suit. Jika penjaga menang maka orang yang ditunggangi akan berganti posisi dengan yang menunggangi.

Permainan ini terus berlangsung seperti itu sampai ada pemain yang terjatuh dan perlu diperhatikan permainan kuda tomprok membutuhkan kekuatan antara penunggang dan yang ditunggangi.

Meski terlihat mudah namun permainan ini sangat tidak disarankan untuk dimainkan terlebih oleh anak-anak sekolah. Pasalnya, terdapat potensi terjadi cedera fisik baik ringan hingga berat dalam bermain permainan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya