Tangan Berkeringat Bukan cuma Karena Stres, Waspadai Penyakit Ini

Pengaruh utama tangan berkeringat melibatkan sistem saraf otonom, yang mengendalikan fungsi otomatis tubuh, termasuk keringat.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 19 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Tangan Berkeringat (sumber: pixabay)
Ilustrasi Tangan Berkeringat (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Gorontalo - Kebanyakan orang biasanya kerap kali mengalami tangan berkeringat setiap saat. Tangan berkeringat atau kondisi medis ini dikenal sebagai hiperhidrosis palmaris dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pengaruh utama tangan berkeringat melibatkan sistem saraf otonom, yang mengendalikan fungsi otomatis tubuh, termasuk keringat. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tangan berkeringat menurut dokter.

Menurut dr Sherly Daud, tangan berkeringat bagian dari sistem saraf otonom. Biasanya itu terjadi saat pikiran merespons stres dan kecemasan yang berlebih dan merangsang produksi keringat.

"Oleh karena itu, situasi stres atau cemas biasa dapat menyebabkan tangan berkeringat," kata Serlly.

Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Toto Bone Bolango, Gorontalo itu bilang, biasanya penyakit dengan nama hiperhidrosis palmaris itu memiliki komponen genetik. Artinya jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini, seseorang mungkin lebih rentan mengalaminya.

Selain itu, tangan berkeringat terjadi karena ada perubahan hormonal, seperti saat pubertas atau kehamilan. Kondisi ini dapat mempengaruhi dan memicu produksi keringat pada tangan.

Namun kata dr Sherly, bahwa besar kemungkinan tangan berkeringat juga disebabkan oleh penyakit kronis. Orang yang mengidap penyakit tertentu mempunyai rasa cemas yang tinggi, sehingga produksi keringat banyak.

"Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit tiroid, atau masalah kelenjar adrenal, dapat memicu keringat hiperhidrosis," ungkapnya.

Simak juga video pilihan berikut:

Pengaruh Obat

Tidak hanya itu, beberapa obat-obatan, seperti antidepresan, obat tekanan darah tinggi, atau obat-obatan tertentu, dapat menyebabkan efek samping berupa keringat berlebihan. Mengkonsumsi obat yang tidak sesuai dosis dan anjuran dokter juga berdampak.

"Obat juga mempunyai efek samping yang besar. Tangan berkeringat juga berasal dari efek obat yang kita minum," imbuhnya.

Suhu lingkungan dan kelembaban juga dapat mempengaruhi tingkat keringat. Saat suhu meningkat, tubuh cenderung menghasilkan lebih banyak keringat untuk membantu mendinginkan tubuh.

Belum lagi, situasi yang menegangkan, seperti berbicara di depan umum atau menghadapi situasi sosial tertentu, dapat merangsang sistem saraf dan menyebabkan tangan berkeringat.

Jika tangan berkeringat menjadi masalah yang mengganggu atau memengaruhi kualitas hidup, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dokter dapat membantu menentukan penyebab spesifik dan meresepkan pengobatan atau menyarankan tindakan lain yang sesuai.

"Terkadang, terapi medis atau prosedur medis tertentu dapat membantu mengelola hiperhidrosis palmaris," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya