Liputan6.com, Padang - Persoalan sampah masih menjadi polemik berkepanjangan di Indonesia. Tidak hanya mengotori lingkungan, sampah juga ditenggarai salah satu penyebab bencana banjir.
Data National Plastic Action Partnership (NPAP), Indonesia setidaknya menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik per tahun dengan 10 persen diantaranya sampai kelaut. Apabila masalah ini tidak bias terselesaikan, maka volume sampah plastih di laut diprediksi mencapai 780.000 ton ditahun 2025.
Baca Juga
Sejumlah anak muda di Kota Padang, Sumatera Barat ambil bagian dalam upaya pengelolaan sampah. Para pemuda ini mendirikan Komunitas Trash2Move yang bergerak dalam pengolahan limbah plastik menjadi mebel dan juga home decoration.
Advertisement
Founder Trash2Move, Rovan Farliandana mengatakan saat ini pihaknya sudah memproduksi perabotan dengan bahan dasar sampah yang sudah didaur ulang.
"Setiap desain memiliki cerita uniknya sendiri, mari bersama-sama menjadi bagian dari perubahan gaya hidup ramah lingkungan," ujarnya.
Ia menyebut setiap detail pada kursi dan meja yang diproduksinya adalah bukti bahwa gaya tak harus mengorbankan lingkungan.
"Trash2Move hadir dengan produk mebel 100% olahan dari tutup botol minuman, botol sampo, dan sampah plastik lainnya," katanya.
Pihaknya telah memilah sampah plastik berdasarkan jenis dan warnanya. Sehingga bisa untuk diolah dan didaur ulang berdasarkan kreativitas dan keinginan konsumen.
"Mari ikut serta membangun lingkungan sekitar bebas sampah plastik, pandai dalam memilah sampahmu, dan bijaksana untuk menjaganya," kata Rovan.
Â
Â