Warga Mendawai Tetap Khusyuk Tarawih Berjemaah meski Dikepung Banjir

Banjir yang menerjang wilayah Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tidak menyurutkan warga untuk menyambut bulan suci Ramadan. Salah satunya, dalam melaksanakan sholat tarawih berjamaah.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 11 Mar 2024, 23:29 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2024, 23:26 WIB
Banjir
Seorang warga harus menerjang banjir untuk mengikuti sholat tarawih berjamaah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (11/3/2024). Foto: Liputan6/ Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Palangka Raya - Banjir yang menerjang wilayah Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tidak menyurutkan warga untuk menyambut bulan suci Ramadan. Salah satunya, dalam melaksanakan salat tarawih berjemaah.

Para warga rela menerobos banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 50 sentimeter untuk sampai ke tempat ibadah. Kejadian ini, terjadi di komplek Perumahan Sosial, Jalan Mendawai, Kota Palangka Raya.

Luapan Sungai Kahayan ini, tak hanya merendam rumah warga namun juga tempat ibadah seperti yang terjadi di Masjid Shilalul Mu'minin. Akibatnya, salat tarawih berjemaah dialihkan ke aula masjid.

Pengelola Masjid Shilalul Mu'minin, Nur mengaku terpaksa mengalihkan jemaah ke aula masjid. Hal itu disebabkan karena air mulai masuk hingga menggenangi area dalam masjid.

"Ini karena darurat banjir, makanya salatnya dialihkan. Tetapi para warga sangat antusias, luar biasa mengikuti salat tarawih berjemaah,"ungkap Nur, Senin (11/3/2024) malam.

Nur juga bercerita sangat senang dalam menyambut Ramadan. Apalagi pihaknya masih dapat menyelenggarakan salat tarawih berjamaah, meskipun dalam keadaan banjir.  Sebab, Ramadan menurutnya adalah bulan yang penuh ampunan.

"Intinya tetap optimis dan ini menjadi tantangan tersendiri, terutama saat menggelar sholat tarawih berjamaah,"tambah Nur.

Sementara itu seorang warga, Asmuni becerita jika pengalamannya menghadapi banjir saat bulan suci Ramadan, merupakan hal pertama kali. Meskipun sebelumnya, ia kerap mengalami bencana banjir, tapi tidak dengan saat ini.

Ia berharap, banjir yang merendam rumahnya agar segera surut. Sehingga dirinya dapat melaksanakan ibadah puasa dengan khusyuk, tanpa harus mengungsi ke tenda pengungsian. 

"Banjir ini merupakan banjir pertama di awal bulan Ramadan, semoga kedepannya jalannya ditinggikan agar tidak banjir," pungkas Asmuni.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya