Senyum Bahagia Keluarga Renta di Sukabumi Usai Rumahnya yang Nyaris Ambruk Diperbaiki

Yadi (58) dan ibunya Onih yang berusia 90 tahun kini bisa tertidur nyenyak, setelah Kemensos menyambangi rumahnya untuk memberikan bantuan.

oleh Fira Syahrin diperbarui 13 Jun 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 18:00 WIB
Kemensos berikan bantuan perbaikan rumah dan wirausaha bagi keluarga renta di Kota Sukabumi, (Liputan6.com/Istimewa).
Kemensos berikan bantuan perbaikan rumah dan wirausaha bagi keluarga renta di Kota Sukabumi, (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi - Yadi (58) yang tinggal bersama ibunya Onih berusia 90 tahun, dalam rumah beratapkan puing yang nyaris ambruk serta kerap digenangi air ketika hujan, kini mendapat bantuan perbaikan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Rumah tak layak huni itu berlokasi di Jalan Tipar Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Diberitakan sebelumnya, rumah tersebut dihuni keluarga renta ini sejak 1980 silam. 

Keterbatasan biaya, membuat ibu dan anak ini terpaksa tidur dalam ketakutan. Karena kondisi bangunan yang semakin rusak dalam 4 bulan terakhir, akibat cuaca hujan disertai angin yang terjadi belakangan ini. 

Sehari-hari, Yadi merawat sang ibu yang hanya bisa terbaring di tempat tidur, untuk memenuhi kebutuhannya, dia hanya mengandalkan tunjangan pensiun yang ditinggalkan mendiang ayahnya. Selepas kondisi kesehatan penglihatannya terganggu, Yadi tak lagi bekerja. 

Kementerian Sosial melalui Sentra Phalamarta Sukabumi, meninjau kediaman Yadi dan mengajak untuk mengobati matanya. Namun, karena kondisi penyakit lainnya yang dialami Yadi, pihak rumah sakit tak menyarankan untuk mengambil tindakan operasi katarak, sebab adanya risiko kebutaan. 

“Penyakit lain pada mata, serta hipertensi yang menurut dokter RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, jika tetap diambil tindakan operasi katarak maka berisiko kebutaan. Oleh karena itu, Yadi hanya mendapatkan kacamata untuk membantu penglihatannya,” kata Risna Ristiana, selaku Pekerja Sosial Ahli Pertama Sentra Phalamarta, Selasa (11/6/2024).

Pihaknya juga mengajak Yadi dan ibunya untuk tinggal dan dirawat di Sentra Phalamarta Sukabumi. Kendati demikian, keduanya menolak karena ingin tetap tinggal dan menjaga rumah tersebut. 

Sebab itu, kata Risna, pihaknya berencana memperbaiki rumah tersebut yang dijadwalkan dimulai pada awal pekan depan atau pertengahan Juni 2024. 

 

Mendapat Bantuan Wirausaha untuk Berjualan

Yadi saat menerima bantuan perbaikan rumah yang nyaris ambruk, dan bantuan wirausaha dari Kemensos (Liputan6.com/Istimewa).
Yadi saat menerima bantuan perbaikan rumah yang nyaris ambruk, dan bantuan wirausaha dari Kemensos (Liputan6.com/Istimewa).

Sejauh ini, petugas Sentra Phalamarta dibantu Tagana sudah membersihkan rumah dan membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan, serta memberikan bantuan terpal untuk menutup atap yang bocor. 

Kemensos juga memberikan berbagai bantuan seperti bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, produk nutrisi, dan telur. 

“Sentra Phalamarta juga memberikan bantuan sandang berupa pakaian, kasur, selimut, sprei dan bantal, serta perabotan rumah berupa alat memasak. Untuk memudahkan bu Onih beraktivitas, Kemensos juga sudah memberikan bantuan kursi roda,” ujarnya.

Selain itu, bantuan kewirausahaan juga diberikan kepada Yadi untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di tempat yang sama, Lurah Tipar, Cecep Kuswandi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial yang sudah memberikan bantuan kepada warganya yang tinggal di rumah tak layak huni.  

Dia mengatakan, warganya siap membantu dan bergotong royong jika perbaikan rumah oleh Kemensos akan dimulai. “Pemberian bantuan sangat cepat. Warga kami cepat mendapat pertolongan. Terima kasih Kemensos,” kata Cecep.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya